Xavi Hernandez menceritakan keluh kesahnya membesut Barcelona selama dua setengah musim. Dia mengaku kerap jadi sasaran saat tim tampil buruk.
Berakhir sudah karier kepelatihan Xavi di Barcelona. Juru taktik 44 tahun itu memainkan laga terakhirnya membesut Los Cules saat bersua Sevilla di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Senin (27/5/2024) dini hari WIB.
Xavi sudah dapat surat PHK dari Barcelona sebelum pertandingan menghadapi Sevilla. Dia didepak dari jabatannya setelah bertemu jajaran petinggi Barca di pusat latihan klub.
Xavi Hernandez dianggap gagal mendongkrak prestasi Barcelona musim ini. Robert Lewandowski cs harus puas sebagai runner-up LaLiga dan gagal meraih trofi-trofi yang tersedia.
Pada awalnya Xavi menyatakan mundur di bulan April, tapi Barcelona berusaha menahannya. Perubahan sikap diambil Los Cules setelah Xavi menuding kondisi finansial klub jadi biang kerok kebobrokan Barca.
Xavi menegaskan dirinya sudah memberikan yang terbaik selama membesut Barcelona. Pria Spanyol ini bahkan berupaya bertahan di tengah sasaran-sasaran kritik dan situasi klub yang tidak stabil.
“Saya merasa semua yang saya lakukan dalam dua setengah tahun ini telah menyebabkan huru-hara. Saya telah menjadi sasaran berkali-kali. Saya belum bisa bekerja dengan tenang dan tenteram. Kami meminta stabilitas sebulan yang lalu”Ini adalah kehidupan pelatih sepakbola. Ini memalukan, tetapi saya harus menerimanya. Saya pikir pekerjaan ini belum cukup dihargai dalam situasi sulit yang kami hadapi. Saat kami tiba, kami memulai di peringkat kesembilan dan kami finis kedua.”
“Pada tahun pertama kami memulai, kami meraih gelar ganda. Tahun ini kami belum mencapai level sebelumnya dan tak tampil bagus di empat atau lima laga. Saya pikir ini akan berlanjut tetapi ternyata tidak. Saya kecewa tapi ini adalah pekerjaan saya saat ini,” Xavi mengungkapkan.