Warga Palangkaraya bakal punya hiburan gratis nan seru akhir pekan ini, ketika menghelat ajang balap sepeda kelas dunia UCI MTB Eliminator World Cup 2024.
Kejuaraan balap sepeda dunia itu akan digelar di kawasan Stadion Tuah Pahoe, Palangkaraya, Minggu (19/5/2024) dan kali ketiga dihelat di sana sejak 2022. Bakal ada 50 negara bertarung di sana, dengan Indonesia mengirimkan 14 wakil.
Pihak panitia dalam hal ini ISSI Kalimantan Tengah menyebut ajang kali ini diprediksi akan mengundang banyak penonton mengingat digelar bersamaan dengan festival budaya Kalteng bernama Isin Mulang.
Festival budaya ini menjadi agenda event terbesar menyambut ulang tahun Provinsi Kalteng ke-67 pada 23 Mei. Pesta masyarakat itu dihelat 18-24 Mei, sehingga ajang balap itu jadi salah satu agendanya.
Adapun pesta acara masyarakat Kalteng itu digelar pada 18-24 Mei 2024, sedangkan UCI MTB Eliminator World Cup 2024 dilaksanakan pada 19 Mei 2024. Sejumlah band papan atas Indonesia seperti Kangen Band dan Ungu akan memeriahkan festival Isin Mulang.
“Nah pasti masyarakat Kalteng sedang berada di Palangkaraya, maka dari itu Pak Gubernur (Sugianto Sabran) meminta UCI MTB Eliminator World Cup 2024 bisa disaksikan secara gratis,” ujar Rahmat Hamka selaku Ketua Harian ISSI Kalteng dalam rilis kepada detikSport.
“Hal ini sebagai bentuk penghormatan kepada masyarakat Kalteng di penghujung masa kepemimpinan beliau,” sambungnya.
Hamka menargetkan ada sekitar 5.000 orang bahkan menghadiri acara tersebut, sesuai dengan kapasitas stadion yang dijadikan venue. Para penonton bisa berada di tempat yang sudah disediakan panitia, sementara VIP hanya tamu undangan.
“Ini kami berikan rasa senang, rasa gembira kepada masyarakat Kalteng dan kami gratiskan.”
“Kami juga sudah antisipasi dengan pihak keamanan apabila nantinya akan membludak, maka kami akan menerapkan sistem buka tutup, itu intinya,” kata Rahmat Hamka.
Bakal ada yang berbeda di event ketiga ini karena para pebalap sepeda datang mewakilkan individu. Para pebalap akan berusaha keras untuk mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya agar bisa menjadi juara di akhir musim.
Untuk track pada tahun ketiga ini agak sedikit ekstrem untuk para pebalap, meskipun tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Perbedaan lebih kepada banyaknya bebatuan yang disiapkan panitia dan tikungan track disempitkan.
“Kalau kemarin kan agak lebih lebar dan sekarang lebih sempit lagi. Nah di sna akan menjadi tantangan bagi pebalap yang akan bertarung,” kata Rahmat.
“Ini sudah mendapatkan penilaian sertifikasi dari orang-orang yang ditunjuk UCI untuk menyatakan ini layak atau standar yang diinginkan.”
“Ini sekarang sudah 47 negara dan ditambah Indonesia yang dimana kontingen kita ini antusiasnya besar.”
“Tahun lalu ada pebalap Indonesia naik podium dan saya berharap tahun ini kita bisa naik podium lagi,” kata Rahmat Hamka.