Tank-tank militer Israel menguasai jalanan utama yang membagi bagian timur dan barat wilayah Rafah, Jalur Gaza, pada Jumat (10/5) waktu setempat. Dengan langkah itu, maka militer Israel secara efektif telah mengepung seluruh sisi timur kota perbatasan yang menghubungkan Jalur Gaza dengan Mesir tersebut.
Sabtu (11/5/2024), warga Palestina yang berada di Rafah menggambarkan rentetan ledakan dan tembakan terdengar nyaris terus-menerus di wilayah timur dan timur laut kota tersebut pada Jumat (10/5) waktu setempat.
Pasukan Israel dilaporkan terlibat pertempuran sengit dengan militan-militan dari Hamas dan Jihad Islam di wilayah tersebut
Hamas, dalam pernyataannya, mengklaim pasukannya menyergap tank-tank Israel di dekat sebuah masjid di sebelah timur Rafah. Hal ini menandai bahwa militer Tel Aviv telah melakukan penetrasi sejauh beberapa kilometer dari bagian timur ke pinggiran area tersebut.
Israel sebelumnya memerintahkan warga sipil untuk mengungsi dari bagian timur Rafah. Perintah itu memaksa puluhan ribu orang mencari tempat perlindungan di luar kota Rafah, yang sebelumnya menjadi tempat mengungsi bagi lebih dari satu juta orang yang menghindari gempuran Israel di wilayah lainnya Jalur Gaza.
Tel Aviv menegaskan mereka tidak bisa memenangkan perang tanpa menyerang Rafah, untuk melenyapkan ribuan militan Hamas yang diyakini bersembunyi di sana. Sedangkan Hamas mengatakan pasukannya akan bertempur untuk mempertahankan Rafah.
Badan-badan bantuan kemanusiaan menyebut pertempuran di Rafah membahayakan ratusan ribu warga sipil yang sudah kehilangan tempat tinggal.
“Ini tidak aman, seluruh wilayah Rafah tidak aman karena peluru-peluru tank mendarat di mana-mana sejak kemarin,” tutur Abu Hassan (50), salah satu warga Tel al-Sultan, Rafah bagian barat, saat berbicara kepada Reuters via aplikasi pesan.