Kemacetan tidak bisa lepas dari Jakarta. Hal ini bikin kaget salah satu peserta DBL Camp 2024 asal Papua Marcelo Antonio Arok.
Marcelo menjadi salah satu atlet yang lolos DBL Camp 2024 di Jakarta. Ia dan rekan-rekannya dari rombongan Papua akan bersaing dengan ratusan campers dari 29 provinsi di Indonesia untuk memperebutkan 12 tiket sebagai DBL Indonesia All Star.
Mewujudkan asa itu, Marcelo harus menempuh perjalanan panjang dari Papua ke Jakarta selama kurang lebih 12 jam. Rombongan Papua dibagi menjadi tiga penerbangan, dari Jayapura, Merauke, dan Biak.
Penerbangan dari Jayapura lebih dulu transit di Makassar kemudian terbang ke Jakarta. Sementara yang perjalanannya dari Merauke harus transit dua kali di Jayapura dan Makassar sebelum tiba di Jakarta. Begitu pun dengan Biak.
Bagi Marcelo, ini jadi kali pertama dia datang ke Jakarta dan mengikuti DBL Camp. Makanya, siswa SMA YPPK Teruna Bakti ini mengaku berkesan pengalamannya itu, terutama soal kemacetan Jakarta.
“Akhirnya sa (saya) bisa ke Jakarta karena masuk first team. Sa (saya) enggak sabar buat latihan di DBL Camp. Deg-degan dan ada rasa gugup sedikit
Berbeda dengan Marcelo, rekannya Agustinus W. Awor, mengaku bahagia mendapat kesempatan kembali ke eks Ibukota Indonesia tersebut.
“Senang lah saya bisa bertemu dengan teman-teman yang lain lagi. Semoga bisa masuk DBL Indonesia All Star di tahun ini
Agus tercatat sebagai peserta tahun kedua yang mengikuti DBL Camp tahun ini. Selama enam hari ke depan, baik Marcelo maupun Agus dan ratusan campers dari kota-kota lain akan menghadapi DBL Camp di Jakarta, mulai 23-28 April 2024.
DBL Indonesia akan memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All Star melalui program DBL Camp.