Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memperingati hari ulang tahunnya yang ke-72 setiap 16 April. Himpunan Putra-putri Angkatan Darat (HIPAKAD) menyebut keberadaan Kopassus selama ini tidak perlu dipertanyakan lagi eksistensinya bagi Indonesia.
Ketua HIPAKAD Haryara Tambunan menilai Kopassus selalu solid dan disiplin dalam menjalankan tugas. Selain itu juga peran dan dharmanya untuk NKRI, katanya, juga telah diakui dunia.
“Sebagai pasukan elite, saya merasa Kopassus tak perlu diragukan lagi dalam menjaga dan melaksanakan setiap tugasnya demi negara kita. Dan, kita harus bangga akan hal itu,”Minggu (21/4/2024).
Haryara lalu menambahkan bahwa HIPAKAD merupakan ormas yang secara sah tercatat di beberapa kementerian serta institusi dan lembaga negara. Mulai dari KBT TNI Mabes TNI dan KBT TNI AD Masbesad. Lalu juga sebagai ormas yang sah secara polpum di seluruh Indonesia melalui Kemendagri tahun 2018 dan tercatat sebagai HAKI di Kemenkumham tahun 2018.
“Komando. Saya ucapkan selamat hari jadi Kopassus yang ke-72
Sejarah Lahirnya Kopassus
Kopassus dibentuk pada tanggal 16 April 1952. Seperti dilansir situs resmi Kopassus, tanggal tersebut bertepatan ketika dibentuknya sebuah Kesatuan Komando Teritorium III yang merupakan cikal bakal Kopassus melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III Nomor 55/Instr/PDS/52.
Latar belakangnya bermula pada bulan Juli 1950 muncul pemberontakan di Maluku oleh kelompok yang menamakan diri sebagai Republik Maluku Selatan (RMS). Saat itu, Pimpinan Angkatan Perang RI segera mengerahkan pasukan untuk menumpas gerombolan tersebut.
Pemberontakan tersebut berhasil ditumpaskan namun banyak anggota TNI yang gugur. Setelah melakukan pengkajian pada beberapa pertempuran, disimpulkan bahwa musuh dengan kekuatan relatif lebih kecil mampu menggagalkan serangan TNI yang kekuatannya jauh lebih besar.
Hal tersebut karena semangat pasukan musuh yang lebih tinggi dan perlengkapannya lebih lengkap disertai taktik, gerakan perorangan, dan pengalaman tempur yang baik didukung oleh kemampuan tembak tepat. Akhirnya, Letkol Slamet Riyadi mempelopori pembentukan suatu satuan prajurit yang dapat digerakkan secara cepat dan tepat untuk menghadapi berbagai sasaran, sekalipun di medan yang berat.
Namun kemudian Letkol Slamet Riyadi gugur dalam suatu pertempuran di kota Ambon, kemudian gagasan itu dilanjutkan oleh Kolonel A.E Kawilarang. Hingga akhirnya dibentuklah Kopassus pada tanggal 16 April 1952 dengan komandan pertamanya adalah Mayor Moch Idjon Djanbi.