Otoritas China mengimbau setiap warga negaranya yang ada di wilayah Iran untuk lebih waspada menyusul laporan rentetan ledakan di Isfahan, yang dilaporkan sejumlah pejabat Barat sebagai serangan Israel.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (20/4/2024), imbauan terbaru itu dirilis oleh Kedutaan Besar China di Teheran pada Jumat (19/4) waktu setempat, setelah laporan media-media lokal menyebut adanya rentetan ledakan di wilayah Isfahan yang menjadi lokasi fasilitas nuklir Iran.
“Kami mengingatkan warga negara China dan perusahaan-perusahaan China di Iran untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap risiko keamanan, memperhatikan perkembangan situasi dan memastikan keselamatan pribadi,” demikian imbauan Kedutaan Besar China yang disampaikan via media sosial.
“Saat ini, situasi keamanan di negara tuan rumah berubah dengan cepat,” imbuh Kedutaan Besar China dalam imbauannya.
Media-media lokal Iran sebelumnya melaporkan bahwa rentetan ledakan terdengar di kota Isfahan pada Jumat (19/4) dini hari, yang kemudian dilaporkan sebagai tembakan sistem pertahanan udara yang menghancurkan tiga drone yang terdeteksi di wilayah udara kota tersebut.
Kantor berita resmi IRNA menyatakan “tidak ada kerusakan besar” di wilayah Iran usai laporan ledakan tersebut. Sementara fasilitas nuklir yang ada di wilayah Isfahan, menurut kantor berita Tasnim, dalam kondisi “sepenuhnya aman” menyusul laporan ledakan tersebut.
Juru bicara badan antariksa Iran, Hossein Dalirian, dalam pernyataan terpisah menyebut ada “upaya gagal dan memalukan untuk menerbangkan quad-copter, yang kemudian ditembak jatuh”. Dalam postingan media sosial X, dia membantah Iran telah dilanda serangan dari luar negeri.
Baik pemerintah Iran maupun pemerintah Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan serangan tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.