Iran resmi melakukan serangan ke Israel. Pihak yang meluncurkan serangan adalah Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).
Iran menyebut serangan ini adalah upaya mempertahankan kedaulatan negaranya, dan membalas serangan Israel di wilayah Damaskus, Suriah pada awal bulan ini. Dua jenderal Iran yakni Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Brigadir Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi tewas dalam serangan tersebut.
Kedubes Iran menekankan langkah penyerangan terhadap Israel merupakan pembelaan sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB, dan reaksi dari serangan berulang-ulang yang dilakukan Israel hingga menyebabkan pejabat militer Iran tewas.
“Pada hari ini (14 April 2024) angkatan bersenjata Republik Islam Iran dalam menjalankan hak wajarnya untuk membela diri seperti yang diatur dalam Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sebagai tanggapan pembalasan terhadap agresi militer berulang-ulang rezim Zionis, di mana menyebabkan kesyahidan para penasihat militer resmi Iran yang secara resmi hadir di Suriah atas undangan pemerintah Suriah dan beraktivitas di sana,” tulis Kedubes Iran dalam siaran pers, Minggu (14/4/2024).
Kedubes Iran di Jakarta kemudian menjelaskan bahwa negaranya patuh pada prinsip Piagam PBB. Juga, tambahnya, patuh terhadap Piagam PBB dan hukum internasional.
“Serangkaian serangan militer dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Iran terhadap pangkalan militer rezim Zionis. Langkah hari ini juga sekaligus merupakan pembalasan secara khusus terhadap serangan militer rezim Zionis pada tanggal 01 April 2024 terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus-Suriah,” tulis Kedubes Iran.
“Republik Islam Iran mempergunakan kesempatan ini untuk menekankan kembali kepatuhannya terhadap prinsip-prinsip dan tujuan Piagam PBB serta hukum internasional,” tambahnya.
Simak selengkapnya soal pernyataan Kedubes Iran di Jakarta, di halaman berikutnya.