Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan daerah Salatiga sampai Semarang merupakan titik krusial yang harus diantisipasi dalam menghadapi arus balik Lebaran 2024. Lokasi ini notabene menjadi titik pertemuan para pemudik dari arah Jawa Tengah, Yogyakarta, serta Jawa Timur.
Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh pihak agar mempersiapkan arus balik dengan baik, terutama di periode puncak. Dia juga meminta masyarakat untuk balik lebih awal setelah mudik Lebaran 2024 untuk menghindari kepadatan di ruas jalan tol.
“Oleh karenanya, untuk baliknya seperti Presiden waktu itu anjurkan, kembalinya lebih awal. Kalau bisa besok (Jumat) atau lusa, Sabtu. Karena Minggu dan Senin pasti ada kenaikan yang besar,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (12/4/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini diungkapkan saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy rapat koordinasi kesiapan pelaksanaan operasional arus balik Lebaran 2024 di Kantor Kantor Jasa Marga KM 70, Cikampek, Jawa Barat Kamis (11/4/2024).
Dalam kesempatan ini, Budi menyoroti insiden kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Km 58 yang melibatkan kendaraan travel tidak resmi beberapa hari lalu. Menurutnya, berdasarkan keterangan KNKT pengemudi kendaraan diduga mengalami keletihan lantaran mondar-mandir Ciamis Jakarta selama empat hari.
“Kita mengimbau bagi mereka yang akan kembali ke kota asal, cari kendaraan yang fit, dan cari sopir yang segar. Lalu pastikan bahwa jumlah (penumpang) dari mobil yang digunakan itu tidak terlalu banyak,” terang Budi.
Lebih lanjut, ia juga meminta truk tiga sumbu atau lebih agar tidak beroperasi selama arus balik Lebaran berlangsung, sebab dapat menghambat pergerakan pemudik, khususnya di Pelabuhan Merak dan Ciwandan.
“Penegakan hukum berkaitan dengan truk tiga sumbu akan dilakukan. Pak Kapolri sudah berjanji untuk melakukan itu. Oleh karenanya, sopir, pemilik kendaraan, pemilik barang menahan diri, kan ini tinggal beberapa hari,” jelasnya.
Sementara itu, Menko PMK Muhadjir mengatakan berdasarkan hasil evaluasi, penanganan arus mudik tahun ini secara umum berjalan lancar disertai ada perbaikan-perbaikan dari banyak sisi. Meski masih terdapat beberapa permasalahan, terutama yang diakibatkan oleh kenaikan jumlah pemudik.
Di samping itu, Muhadjir juga menyoroti perilaku pemudik yang tidak disiplin, khususnya yang melalui pelabuhan penyeberangan. Menurutnya masih ditemukan pemudik yang nekat datang ke pelabuhan, padahal belum memiliki tiket. Hal ini tentu sangat disayangkan lantaran dapat menghambat pergerakan lalu lintas di area pelabuhan.
“Saya berharap betul, kepada para pemudik yang akan kembali pada arus balik, terutama dari arah Bakauheni mohon untuk jangan datang sebelum membawa tiket. Dan gunakanlah tiket pada hari itu juga. Pasti bisa berangkat,” tegasnya.
Dia menjelaskan arus balik Lebaran punya karakteristik yang berbeda dengan arus mudik. Jika arus mudik gerakannya sentrifugal (menyebar), kata dia, arus balik justru sentripetal alias mengerucut ke salah satu titik, yaitu ibu kota dan sekitarnya. Sehingga menurutnya pengelolaan arus balik cenderung jauh lebih sulit dibanding saat arus mudik.
“Karena itu nanti mohon kesadarannya para pemudik agar betul-betul mematuhi kedisiplinan agar semua yang akan masuk kembali bekerja di ibukota Jakarta dan sekitarnya itu bisa dilayani dengan baik, baik oleh Korlantas, oleh Kementerian Perhubungan, maupun Kementerian PUPR, dan kementerian-kementerian yang lain,” jelasnya.