Xavi Hernandez sudah memutuskan pergi dari Barcelona pada akhir musim ini. Namun, ada kabar bahwa pihak klub sebetulnya tak mau hal itu terjadi.
Xavi berhasil membawa Barcelona ke perempatfinal Liga Champions setelah mendepak Napoli. Ini kali pertama Barca mencapai titik tersebut setelah menunggu empat tahun.
Potensi peluang Barca menjadi juara LaLiga juga masih ada. Saat ini Blaugrana duduk di urutan ketiga dengan 61 poin dan cuma tertinggal delapan angka dari Real Madrid selaku pemuncak klasemen.
Wakil Presiden Barcelona, Rafa Yuste, ditanya terkait peluang Xavi mengubah keputusan pergi. Xavi dikatakan tahu apa yang ada di pikiran Rafa Yuste.
“Saya menghormati Xavi dan keputusannya.Dia tahu apa yang saya pikirkan dan kita lihat saja apa yang terjadi.Saya sangat menyukai Xavi,” kata Rafa selepas duel Barca melawan Napoli yang dikutip dari AS.
Xavi sudah mengeluarkan unek-uneknya terkait situasi di Barcelona. Dia merasa selama ini kritik yang diberikan kepada tim terlalu berlebihan.
Saya bilang kami akan melangkah maju dengan keputusan saya mundur di musim panas,” ujar Xavi.
“Orang-orang tidak percaya saya, (mereka bilang) saya akan kehilangan (kendali) ruang ganti. Kami sudah mendapat kritik yang tidak adil. Ada tekanan yang terlalu besar ke para pemain: ultimatum, (pertandingan) hidup atau mati.”
“Saya bahkan membaca kami adalah lelucon di Liga Champions. Sekarang apa?” kata Xavi.