Otoritas Spanyol mengatakan akan memberikan bantuan 20 juta euro kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA. Badan ini diketahui tengah dilanda krisis keuangan usai beberapa negara menangguhkan pendanaan.
Jumat (8/3/2024), badan tersebut telah menjadi pusat kontroversi sejak Israel menuduh sekitar selusin karyawannya terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan. Beberapa negara – termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Jepang – menangguhkan pendanaan untuk UNRWA menyusul tuduhan Israel.
Namun Komisi Eropa, yang mengakui langkah-langkah yang diambil oleh PBB, mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya akan mengeluarkan 50 juta euro ($54 juta) dalam pendanaan UNRWA.
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengumumkan dana tambahan tersebut pada konferensi pers bersama di Madrid dengan ketua UNRWA Philippe Lazzarini.
“Kami akan memberikan kontribusi baru sebesar 20 juta euro kepada UNRWA untuk mendukung organisasi tersebut dalam pekerjaan kemanusiaannya yang penting di Gaza dan untuk menyediakan kebutuhan makanan, pendidikan dan kesehatan bagi hampir enam juta pengungsi Palestina di wilayah tersebut,” katanya.
Ketua UNRWA Lazzarini mengatakan dia berharap langkah Spanyol akan mendorong negara-negara yang telah menangguhkan bantuan mereka kepada badan tersebut untuk kembali memberikan dana.
Dan dia mengulangi seruannya agar perlintasan jalan menuju Gaza dibuka untuk memungkinkan lebih banyak bantuan masuk ke wilayah tersebut.
“Saat ini kita tidak memiliki bantuan kemanusiaan yang berarti, dalam skala besar, dan tidak terputus untuk menjangkau masyarakat di Gaza yang sangat membutuhkan bantuan,” katanya.
Serangan Israel di Gaza yang dikuasai Hamas telah menewaskan lebih dari 30.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.
Jumlah bantuan yang dibawa ke Gaza dengan truk anjlok selama lima bulan perang.