Eks pebalap Honda Pol Espargaro memahami keputusan Marc Marquez bergabung Gresini. Marquez berambisi terus juara sekaligus melampaui Valentino Rossi.
Marquez menyeberang ke tim satelit Ducati itu setelah 11 tahun memperkuat Honda. Keputusan besar itu dilatarbelakangi karena performa Honda terus menurun, khususnya dalam tiga tahun terakhir.
Sebaliknya, Ducati sedang berjaya. Pabrikan Italia itu dominan dalam dua musim terakhir, di mana Francesco Bagnaia sukses menggondol titel juara back to back. Sedangkan di musim lalu, empat penunggang Ducati finis lima besar.
Marc Marquez sudah mengoleksi delapan titel juara dunia balap motor hanya berjarak satu gelar dari Valentino Rossi (9). Pol Espargaro menilai, Marquez merasa sudah banyak kehilangan waktu sehingga kini saatnya mewujudkan misi mengalahkan Rossi dengan menunggangi Ducati.
“Di dunia olahraga, tahun demi tahun berlalu dengan sangat cepat,” kata Espargaro kepada Marca. “Terutama di dunia balap motor, di mana para pebalap mencuat ke kelas premier di usia yang sangat muda, levelnya meningkat dengan sangat cepat.”
“Memang benar anda bisa mengatakan, ‘Well, aku baru memiliki pengalaman setahun’. Namun setahun itu waktu yang sangat lama dan menjadi sangat lama di olahraga elite, bukan hanya secara mental tapi juga secara teknik, bagaimana para pebalap baru yang datang ke tim pabrikan.”
“Bagaimana anda harus beradaptasi ulang dan menemukan kembali diri anda sendiri sepanjang waktu. Setahun itu waktu yang lama, jadi sudah pasti saya memahaminya. Dia punya ambisi untuk terus juara, dia ingin memenangi titel juara dunia lainnya.”
“Dia ingin melewati Valentino Rossi dalam jumlah titel juara dunia. Jadi jika dia ingin melakukannya, itulah artinya berada di Ducati sekarang. Itulah yang dia sedang coba lakukan,” Pol Espargaro menyimpulkan.