MotoGP 2024 akan dimulai kurang dari dua pekan. Runner-up musim lalu, Jorge Martin, punya sederet pekerjaan rumah yang mesti diatasi agar bisa bersaing lagi.
Pebalap Pramac itu menunjukkan performa sensasional meski akhirnya harus rela finis di bawah sang juara dunia Francesco Bagnaia. Sebanyak empat grand prix dan sembilan sprint race dimenangi Martin dalam total 40 balapan.
Jorge Martin kembali diprediksi akan menyaingi Bagnaia di musim baru, yang akan dibuka di Qatar pada awal Maret mendatang. Meski begitu, pebalap berusia 26 tahun itu sadar bahwa dirinya harus memperbaiki kesalahan yang berkontribusi dalam kegagalannya mengalahkan Bagnaia.
Sebagai catatan, Jorge Martin empat kali retired yang seluruhnya terjadi di balapan hari Minggu. Di antaranya yang paling krusial ketika Martin crash saat memimpin balapan di Mandalika, dan jatuh lagi saat mengejar Bagnaia di balapan penentu di Valencia.
“Pada musim lalu, aku secara sederhana memiliki banyak masalah — tapi aku toh kencang di setiap akhir pekan. Itu bagus untuk kepercayaan diri anda,” ungkap pebalap Spanyol itu kepada podcast Alpinestars, yang dilansir Speedweek.
“Tujuanku haruslah mengurangi kesalahan-kesalahan itu dan, jika dalam keraguan, menerima posisi finis kedua, tiga, mungkin bahkan finis kelima,” sambung dia.
Menatap musim baru, Jorge Martin meyakini kejuaraan akan semakin ketat. Konsistensi akan menjadi kunci dalam pertarungan perebutan titel juara dunia MotoGP 2024.
“Jika rujukannya adalah tes Sepang maka ada delapan pebalap yang berpotensi memenangi banyak balapan. Namun, juara dunia adalah pebalap yang mencetak angka yang tinggi secara konsisten,” lanjut Martinator.
“Anda harus terus dalam posisi mampu bersaing untuk memenangi setiap balapan, baik di sprint race maupun di balapan utama. Kalau tidak, maka tidak akan berhasil,” lugas Jorge Martin.