Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menggunakan kata umpatan saat membahas soal Presiden Rusia Vladimir Putin. Rusia pun membalas umpatan Biden itu.
Biden menggunakan umpatan dalam acara penggalangan dana kampanye pemilu di San Francisco, California. Biden menyebut Putin sebagai ‘crazy SOB’ saat berbicara soal ancaman konflik nuklir.
Kamis (22/2/2024), Biden menyebut Putin saat memperingatkan selalu ada ancaman konflik nuklir. Saat itu lah dia menyebut Putin sebagai ‘crazy SOB’.
“Ini adalah ancaman eksistensial terakhir. Yaitu iklim. Kita memiliki crazy SOB seperti Putin dan yang lainnya, dan kita harus selalu khawatir soal konflik nuklir, tetapi ancaman eksistensial bagi umat manusia adalah iklim,” ucap Biden dalam acara yang juga dihadiri sejumlah kecil wartawan, Rabu (21/2) waktu setempat.
Umpatan ‘crazy SOB (son of a b***h)’ pada dasarnya berarti ‘anak wanita jalang atau b******n gila’. Biden juga pernah melontarkan komentar keras saat menyebut Putin sebagai ‘tukang jagal’ dan ‘penjahat perang’ gara-gara memerintahkan invasi Rusia ke Ukraina sejak tahun 2022.
Biden juga pernah menggunakan umpatan serupa kepada orang lain. Salah satunya pada Januari 2022 lalu, ketika dia tertangkap basah menggunakan umpatan yang vulgar terhadap jurnalis Fox News yang ditugaskan di Gedung Putih.
Biden mempunyai kecenderungan menyampaikan ucapan di luar naskah saat berbicara dalam acara penggalangan dana kampanye pemilu. Dia juga berbicara banyak isu, mulai dari soal pemerintah China, Partai Republik AS, hingga gempuran Israel terhadap Gaza.
Serangan verbal terhadap Putin oleh Biden telah meningkat tajam. Pekan lalu, Biden menyalahkan Putin dan kelompok yang disebutnya sebagai ‘preman-preman’ Putin atas kematian tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny.
“Kita tidak tahu persis apa yang terjadi, tapi tidak ada keraguan bahwa kematian Navalny adalah akibat dari sesuatu yang dilakukan Putin dan preman-premannya,” sebut Biden saat berbicara di Gedung Putih, pekan lalu, usai otoritas penjara Rusia mengumumkan Navalny meninggal di penjara.
Kremlin telah membantah terlibat dalam kematian Navalny dan mengecam keras tuduhan-tuduhan Barat. Rusia menyebut tudingan Barat soal Putin bertanggung jawab atas kematian Navalny sebagai hal yang tidak bisa diterima.
Biden, dalam pernyataannya, menyebut AS akan mengumumkan paket sanksi terbaru yang lebih berat untuk Rusia terkait kematian Navalny pada Jumat (23/2) besok.