Arrigo Sacchi menilai AC Milan kerap kali membuat keputusan yang kurang tepat di bursa transfer. Rossoneri sering kali terlalu mudah melepas pemain pilarnya.
Milan banyak bergerak di bursa transfer dalam beberapa musim terakhir. Upaya Milan membangun skuad berbuah hasil berhasil mengakhiri puasa gelar di Serie A dengan juara pada musim 2021/2022.
Namun setelahnya, Milan justru gagal mempertahankan konsistensi permainan. Rossoneri tak mampu mempertahankan gelar dengan finis di peringkat keempat pada Serie A musim lalu.
Pada musim ini, mereka juga kesulitan bersaing dengan Inter di puncak klasemen. Il Diavolo menempati urutan ketiga dengan 52 poin tertinggal delapan angka dari Inter yang masih punya satu laga tunda.
Legenda Milan, Arrigo Sacchi, menilai hal ini terjadi akibat kebijakan transfer Milan yang sering kali tidak tepat. Menurutnya, Milan pasti akan menyesali melepas Hakan Calhanoglu dengan gratis ke Inter mengembalikan Brahim Diaz ke Madrid serta meminjamkan Charles de Ketelaere ke Atalanta awal musim ini. Ketiganya menjadi andalan di klubnya saat ini.
“Keajaiban Brahim Diaz bersama Real Madrid di Liga Champions, pertumbuhan konstan Charles De Ketelaere bersama Atalanta, peran Calhanoglu yang semakin menentukan bersama pemimpin liga Inter,” ujar Sacchi dikutip dari Football Italia.
“Ini adalah tiga alasan penyesalan bagi Milan, tidak ada keraguan tentang itu, karena mereka adalah pemain Rossoneri yang pergi karena satu dan lain hal. Di dalamnya, jika diinginkan, kita juga dapat menambahkan Kessie, yang baru saja memenangkan Piala Afrika, dan Paqueta, yang bermain secara reguler bersama Brasil.”
“Namun, dua elemen terakhir yang disebutkan, menurut pendapat saya, tidak termasuk dalam kategori yang besar. Kessie punya banyak kekuatan, banyak determinasi, dia berguna bagi Milan di musim Scudetto, tapi dia tidak terlihat seperti fenomena bagi saya dan di Barcelona, di mana dia ingin pergi dengan segala cara, menurut saya tidak membuat saya kagum,” jelasnya.