minggu, 11 februaru 2024
Kegiatan Donor Darah digelar Yayasan ’98 Peduli bersama Palang Merah Indonesia (PMI) dan Yayasan Indonesia Relief sebagai wujud kepedulian terhadap sesama manusia.
Olivia selaku panitia pelaksana menyampaikan bahwa animo masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan ini cukup besar walaupun dilaksanakan bersamaan akhir kampanye pemilu. Sebanyak 70 pendonor darah sukarela ikut terlibat dalam aksi kemanusiaan ini. Kegiatan donor darah berlangsung di Gedung Komnas Perempuan, Jalan Latuharhari No. 4 B Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 10 Februari 2024, mulai pukul 10.00 sampai 14.00 WIB.
Setetes darah yang disumbangkan melalui kegiatan donor darah ini, tak hanya bermanfaat bagi orang yang membutuhkan transfusi, namun sangat bermanfaat bagi pendonor sukarela, di antaranya menjaga kesehatan jantung, dapat mendeteksi penyakit, panjang umur, membakar kalori, menurunkan risiko kanker, menurunkan kolesterol dan menurunkan kelebihan zat besi, dan masih banyak lagi. Ketua Yayasan ’98 Peduli Detti Artsanti menyampaikan bahwa kegiatan donor darah ini adalah merupakan sumbangsih nyata bagi negara dalam menjalankan nilai-nilai kemanusiaan yang selama ini mungkin bagi sebagian teman-teman aktivis ’98 mulai dilupakan
“Menjelang 26 tahun masa reformasi, kita lebih banyak berkutat pada urusan politik dan seringkali pada urusan tersebut kita dikotak-kotakkan sehingga gerakan kemanusiaan dan sosial bagi sesama menjadi terpinggirkan. Di mana mereka hanya disibukkan dengan kegiatan membangun popularitas agar mendapatkan dukungan dan afiliasi kepentingan,” ungkap Detti Artsanti. Menurutnya, politik bukan berarti tidak penting, tapi seringkali politik menjadikan kita meminggirkan nilai-nilai perkawanan sesama kawan seperjuangan bahkan berimplikasi pada rasa paling esensi yaitu rasa kemanusiaan itu sendiri.
“Yang akhirnya merubah esensi kemanusiaan hanya berpusat pada satu sisi, yaitu kamu satu partaikah dengan saya? Atau kamu satu kelompokah dengan saya? Dan ini kepentingan siapa?” katanya.
Dengan adanya kegiatan ini, kata Detti Artsanti, semoga semakin membuka kesadaran untuk kita semua khususnya sesama aktivis ’98 untuk mengembalikan hakikat sebenarnya dalam mewujudkan salah satu pilar reformasi yaitu perjuangan pada gerakan kemanusiaan dan sosial,” tutup Detti Artsanti.