Barcelona dipaksa berbagi angka dengan Granada setelah bermain imbang 3-3. Hasil ini turut melahirkan sebuah catatan tidak menyenangkan bagi Barca.
Los Cules dua kali tertinggal dari Granada saat berhadapan di Stadion Montjuic, Senin (12/2) dini hari WIB. Meski unggul lebih dulu berkat gol Lamine Yamal di awal babak pertama, Barca berbalik ketinggalan usai Granada mencetak dua gol balasan dari Ricard Sanchez dan Facundo Pellistri.
Gol Robert Lewandowski selepas laga berjalan sejam menyeimbangkan kedudukan. Namun, Ignasi Miquel mengembalikan Granada di depan sebelum Yamal mencetak gol keduanya untuk memaksakan laga berakhir sama kuat.
Tiga gol yang dilesakkan Granada ini turut menegaskan rapuhnya lini belakang Barcelona. Statistik Opta mengemukakan, Barca berarti sudah kemasukan total 23 gol hanya dalam 11 pertandingan di sepanjang 2024, yang terburuk di antara tim-tim di lima liga top Eropa.
Di dalam periode itu Barca tercatat cuma dua kali clean sheet, dan bahkan lima kali kemasukan minimal dua gol lawan. Di antaranya saat Blaugrana digasak Real Madrid 1-4 (final Piala Super Spanyol), dikalahkan Athletic Bilbao 2-4 (perempatfinal Copa del Rey), dan digebuk Villarreal 5-3 (Liga Spanyol).
Pelatih Xavi Hernandez begitu frustrasi melihat rapuhnya pertahanan Barcelona melawan Granada. Eks gelandang top Spanyol itu sampai memukul tempat duduknya setelah Barca kemasukan gol pertama lawan. Usai pertandingan, Xavi mengakui skuadnya butuh perbaikan di lini belakang.
“Kesalahan lini belakang membunuh kami. Hari ini kami memberi lawan gol dan ini adalah cerita kami di musim ini. Kami tidak bisa membuat kesalahan-kesalahan seperti ini,” sungut dia di SPORT.
“Namun, melawan Villarreal anda memasukkan tiga gol dan kebobolan lima. Sekarang anda mencetak tiga gol dan kebobolan tiga. Kami betul-betul harus memperbaiki lini pertahanan kami, karena ini adalah persoalan kami di musim ini,” lugas Xavi.