Pihak militer Israel mengklaim telah menemukan terowongan Hamas di bawah markas besar badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Kota Gaza. Klaim itu dibantah oleh pihak UNRWA.
Minggu (11/2/2024), UNRWA menegaskan pihaknya sudah tidak beroperasi di lokasi tersebut sejak 12 Oktober 2023 lalu atau lima hari setelah pejuang Hamas menyerang Israel selatan. Mereka pun menyerukan penyelidikan independen terkait klaim Israel tersebut.
UNRWA sudah berada di bawah pengawasan ketat setelah memecat sejumlah stafnya bulan lalu menyusul tuduhan Israel bahwa mereka ikut serta dalam serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober.
Sementara itu, Tentara dan badan keamanan Shin Bet mengatakan operasi di Kota Gaza dalam beberapa pekan terakhir telah mengarah pada penemuan lubang terowongan di dekat sebuah sekolah yang dioperasikan oleh UNRWA.
“Poros tersebut mengarah ke terowongan teror bawah tanah yang berfungsi sebagai aset penting intelijen militer Hamas dan melewati bawah gedung yang berfungsi sebagai markas utama UNRWA di Jalur Gaza,” kata pihak militer Israel dalam sebuah pernyataan.
“Infrastruktur kelistrikan di dalam terowongan, sepanjang 700 meter (765 yard) dan 18 meter di bawah tanah, terhubung ke kantor pusat badan tersebut,” ucap mereka.
“Menunjukkan bahwa fasilitas UNRWA menyuplai terowongan dengan listrik,” lanjut keterangan tersebut.
“Dokumen dan simpanan senjata di kompleks PBB sendiri juga mengkonfirmasi bahwa kantor tersebut sebenarnya juga pernah digunakan oleh teroris Hamas,” ujar militer Israel.
Sementara itu, UNRWA membantah. Pihak UNRWA menegaskan stafnya telah meninggalkan lokasi itu setelahd iinstruksikan pasukan Israel saat pemboman meningkat di daerah tersebut.
“Kami belum menggunakan kompleks itu sejak kami meninggalkannya dan kami juga tidak mengetahui adanya aktivitas apa pun yang mungkin terjadi di sana,” ujar UNRWA.