Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md menuding ada operasi pihak lain soal surat suara yang tercoblos di Malaysia. Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman menyebut Mahfud terlalu berasumsi.
“Jangan banyak asumsi bos, lebih baik kita dorong pengusutan tuntas oleh lembaga yang berwenang. Yang jelas di video tersebut yang dicoblos pasangan Ganjar Mahfud, begitu juga kemarin yang di Taiwan,” ujar Habiburokhman kepada wartawan, Jumat (9/2/2024).
Waketum Gerindra itu menyebut Mahfud seharusnya mencegah pendukungnya untuk melakukan kecurangan. Habiburokhman juga menyebut Mahfud seharusnya tak menuduh.
“Baiknya Pak Mahfud introspeksi ke dalam. Jangan sampai ada pendukung beliau yang melakukan politik halalkan segala cara hanya untuk meraih suara. Kita harus kedepankan etika bernegara dan setiap tindakan. Jangan tiap hari menuduh orang lain tidak beretika, tetapi justru fakta membuktikan yang sebaliknya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Habiburokhman menyebut masyarakat sekarang tidak mudah dibodohi. Dia yakin rakyat akan memilih pemimpin yang jujur.
“Harus diingat bahwa sekarang rakyat sudah cerdas. Rakyat tidak bisa lagi dimanipulasi apalagi dibodohi. Mereka melihat dan mencatat perilaku elite serta para pendukungnya. Siapa yang melakukan kecurangan pasti tidak akan didukung oleh rakyat,” ujarnya.
Sebelumnya, Mahfud Md berkomentar soal surat suara yang tercoblos di Malaysia. Dia menyebut seakan-akan pihaknya atau pasangan Ganjar-Mahfud menjadi dikorbankan dalam kasus tersebut.
Mulanya, Mahfud menanggapi putusan DKPP terkait pelanggaran kode etik terhadap Ketua KPU Hasyim Asy’ari dkk. Mahfud menuturkan Bawaslu harus mengawasi pelanggaran-pelanggaran yang terjadi.
“Iya supaya Bawaslu mengawasi betul dan mengungkap pelanggaran-pelanggaran yang selama ini terjadi,” kata Mahfud, di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/2).
Mahfud kemudian menyinggung dugaan kecurangan surat suara di Tempat Pemungutan Surat Suara Luar Negeri (TPSLN) di Malaysia yang sudah tercoblos gambar dirinya dan Ganjar. Menurutnya, hal itu bisa saja dilakukan oleh pihak lain.
“Seperti yang terjadi di Malaysia itu kan seakan-akan kami dikorbankan, padahal itu bisa saja operasi dari pihak lain nyuruh 3 orang nyoblos gitu lalu diumumkan ini penjeblosan yang melanggar aturan,” ungkap Mahfud.