Cawapres nomor urut 3, Mahfud Md, mengungkapkan dirinya menerima laporan sejumlah rektor diminta membuat pernyataan yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) negarawan. Para rektor juga diminta menyebut Jokowi berhasil mengatasi krisis hingga Pemilu 2024 berjalan baik.
“Yang harus melakukan langkah-langkah itu adalah pemerintah. Itu adalah laporan kepada saya dari beberapa rektor disuruh membuat pernyataan yang menyatakan bahwa Pak Jokowi itu orangnya negarawan, baik. Kedua, Pak Jokowi berhasil mengatasi krisis, yang ketiga pemilu berjalan baik dan sebagainya,” kata Mahfud di Yogya, Senin (5/2/2024) malam.
Mahfud menuturkan pernyataan itu diatur dengan keterangan yang sama. Mahfud mengatakan ada juga sejumlah rektor yang menolak membuat petisi.
“Itu ada beberapa rektor yang disuruh. Ada yang kemudian membuat pernyataan, tapi template-nya sama. Lalu ada yang tidak mau, seperti itu, seperti Rektor Universitas Soegiyopranoto (Unika) memberi tahu kepada kami, ‘kami disuruh membuat seperti ini. Ini teman kami sudah membuat pernyataan seperti ini’, ada pernyataan rektor yang sama kayak template, ada yang samar-samar dan sebagainya,” ujarnya.
Mahfud menilai paksaan membuat pernyataan berupa petisi itu kurang sehat bagi demokrasi. Dia mengatakan hal itu bisa menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.
“Menurut saya itu kurang sehat membuat tandingan-tandingan itu memecah belah masyarakat. Memecah belah kampus juga, oleh sebab itu kebebasan akademik kebebasan mimbar akademik itu harus dihormati karena seotoriter zaman Soeharto pun kebebasan mimbar akademik itu masih relatif cukup didengarkan dan masih berwibawa,” imbuhnya.