Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) kampanye di Buleleng, Bali. Cak Imin bercerita saat mengajak saudaranya untuk gabung mendukung pasangan AMIN namun menanyakan soal uang.
“(Saudara) Kebetulan Gus di Jawa Timur, saya ajak berjuang, untuk perubahan, jawabannya ‘ono pesse ne nggak?’. Jawabannya ‘Ada duitnya nggak?’. Saya jawab perjuangan ini lebih besar dari sekedar recehan uang, perubahan ini merubah nasib rakyatnya, jangan kau gadaikan nasib rakyat ini,” ucap Cak Imin di Bandar Udara Letkol Wisnu, Buleleng, Bali, Jumat (26/1/2024).
Cak Imin menilai setiap calon yang banyak mengeluarkan uang dalam Pemilu memiliki beban untuk mengembalikan. Dia berharap kepada saudaranya itu bisa sadar dan tidak mata duitan.
“Kalau orang Pemilu banyak keluarkan duit biasanya apa? Nanti kalau menang akan mengembalikan dan siapa yang dirugikan? kembali rakyat yang akan dirugikan,” ujar Cak Imin.
“Semoga saudara saya itu bisa mendapatkan hidayah dari Allah amin, semoga saudara saya itu matanya bukan mata duitan. Insyaallah omongan saya ini didengar sama adik saya yang di sana,” imbuhnya.
Meski begitu Cak Imin enggan membeberkan siapa sosok yang dimaksud. Dia hanya menyampaikan perjuangan yang dibawanya sebagai pengabdian dan tidak dapat diukur lewat uang.
“Itu rahasia (sosoknya), itu rahasia, itu ada. Tentu nanti ini menjadi catatan, bahwa perjuangan ini jangan di ukur dengan uang. Kepada seluruh saudara-saudaraku semua, pokoknya perjuangan ini, pengabdian, bukan untuk hanya dapat uang,” tutur Cak Imin.
“Kalau dihitung, 1 juta dibagi 5 tahun kan nggak ada artinya? Karena itu harus disadarkan bahwa suara tidak boleh dijual. Suara harus diberikan secara nurani bukan karena uang,” ujarnya.