Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyampaikan dirinya mendapat dukungan dari pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid Kiai Muhammad Thoifur Mawardi atau dikenal Kiai Thoifur. Keluarga besar kiai Thoifur berjuang untuk menangkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN.
“Ya tentu saja dukungan para Kiai, khususnya Kiai Thoifur sangat jelas sekali, dan seluruh keluarga besar beliau digerakkan untuk memenangkan AMIN,” kata Cak Imin di Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (18/1/2024) malam.
“Semua warga posisinya mau siapapun dia punya hak yang sama, ya silakan kita tidak bisa membatasi, melarang atau menghambat semua punya hak yang sama,” imbuhnya.
Hal itu diungkap Cak Imin usai menghadiri haul akbar Umi Kultsum di Ponpes Darut Tauhid. Dalam acara tersebut, hadir pula Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan mantan Panglima TNI Jenderal (purnawirawan) Gatot Nurmantyo.
“Alhamdulillah malam ini bisa silaturahmi dengan Kiai Thaifur, para Kiai dan para habaib, sekaligus haul di pondok pesantren Darut Tauhid ini,” kata Cak Imin.
“Alhamdulillah bersama Presiden PKS Pak Syaikhu, kita akan terus bekerja keras, Insyaallah pemilu akan berjalan lancar dan kita akan menyiapkan semua hal. Tinggal berapa hari ke depan pemilihan presiden, Insyaallah kita akan menang pada 14 Februari yang akan datang,” imbuhnya.
Dilansir detikJateng, bagi warga Purworejo, sosok Kiai Thoifur Mawardi sudah tak asing lagi. Ulama kharismatik itu belakangan santer disebut sebagai sosok yang menjodohkan capres-cawapres, Anies-Muhaimin. Berikut profil Kiai Thoifur.
Kiai yang memiliki nama lengkap KH Muhammad Thoifur Mawardi tersebut lahir di Purworejo pada 8 Agustus 1955. Putra dari KH.R. Mawardi ini merupakan pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Purworejo.
Ribuan santri telah menjadi lulusan ponpes yang diasuhnya. Bahkan, belasan cabang Ponpes Daarut Tauhid juga berdiri di berbagai sudut Purworejo.
“Santrinya ribuan, kalau cabang ya banyak, di kampung sini aja sudah ada 10,” kata Kiai Thoifur saat ditemui detikJateng di kediamannya, Rabu (11/10/2023).
Sebagai sosok ulama kharismatik, dia sudah melanglang buana ke berbagai daerah untuk menuntut ilmu seperti di Ponpes Sugihan Kajoran, Magelang, Ponpes Lasem, Ponpes Rembang. Perjalanannya menuntut ilmu bahkan hingga ke Mekah di tempat Al-Qutb Al-Irsyad wad Da’wah As-Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al-Maliki Al-Hasani pada 1977-1988.
“Saya ngaji sejak MI kelas 2 di Pondok Sugihan Kajoran, Magelang. Di Mekah mulai tahun 1977 sampai 1988, 11 tahun kurang 2 bulan,” sebutnya.