Ukur Baju Orang Pakai Badan Sendiri

Wakil Ketua Tim Pemenangan (TPN) Ganjar-Mahfud, Benny Rhamdani, membantah tuduhan penggunaan kekuasaan sebagai Ketua BP2MI untuk memenangkan paslon. Benny menyerang balik tudingan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran soal dugaan kecurangan.

“Mereka ini kan biasa curang jadi seolah-orang juga bisa curang, jadi mereka mengukur baju orang lain menggunakan ukuran badannya. Kedua, itu karena kebodohan, jadi karena kebodohan, ketidaktahuan akhirnya yang mereka lemparkan adalah tuduhan,” kata Benny Rhamdani kepada wartawan, Sabtu (13/1/2024).

TKN sebelumnya memaparkan 16 potensi kecurangan pemilu, salah satunya poinnya adalah Benny Rhamdani diduga menyalahgunakan kekuasaan sebagai Kepada BP2MI karena mengundang Ganjar dalam pelepasan pekerja migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan. Benny pun membantah tuduhan abuse of power itu.

“Nggak benar lah, saya ini orang yang insyaallah ya, rekam jejak saya bisa dilihat, saya ini menjadi pejabat sejak anggota DPRD 3 periode, jadi senator, terakhir BP2MI, nggak adalah pikiran untuk abuse of power, penyalahgunaan kekuasaan,” tutur Benny.

“Jadi yang mereka lakukan ini adalah kebiasaan curang yang mereka lakukan kemudian dituduhkan kepada orang lain. Istilahnya itu mengukur baju orang lain menggunakan badan mereka, ya nggak masuklah,” lanjutnya.

Benny mengatakan pembekalan untuk PMI oleh Ganjar itu dilakukan sebelum penetapan capres-cawapres dari KPU, 13 November 2023. Diketahui Ganjar memberikan pembekalan untuk 1.500 PMI yang akan berangkat ke Korea Selatan adalah 9 November 2023.

“Saya ingin jelaskan, saat Pak Ganjar diundang untuk memberikan speak motivation di acara pelepasan itu jauh sebelum penetapan calon presiden dan wakil presiden, nanti bisa dilihat jejak digitalnya. Kita pelepasan itu tiap minggu, jadi itu jauh sebelum penetapan calon presiden dan wakil presiden,” tutur dia.

Benny mengatakan BP2MI memang biasa mengundang pejabat dan tokoh politik untuk memberikan pembekalan untuk PMI yang akan berangkat ke luar negeri. Benny menyebut hal itu menjadi program rutin BP2MI.

“Waktu kami mengundang Pak Airlangga kenapa tidak dipersoalkan, waktu kami mengundang Cak Imin, itu juga sebelum penetapan ya, sekarang kan dia wapres, kenapa misalnya nggak dipersoalkan?” tutur Benny.

“BP2MI di era saya itu melepas PMI itu melalui selebrasi sebagai bentuk penghormatan kepada pahlawan devisa, mereka ini ambasador, sehingga dalam prosesi pelepasan menghadirkan tadi, presiden pernah hadir lho, menko pernah hadir, anggota DPR pimpinan pernah hadir, tokoh politik pernah hadir, jadi bukan hal baru, bukan hal yang diada-adakan jelang pemilihan presiden,” lanjutnya.

Benny menyebut BP2MI sengaja menghadirkan orang sukses untuk memberikan motivasi kepada BP2MI. Dia menyebut pada Senin (15/1) BP2MI juga akan mengundang tokoh lainnya untuk memberikan pembekalan.

“Itu rutin mingguan. Terakhir minggu kemarin kita hadirkan auditor utama BPK, nanti hari Senin kita undang lagi siapa. Kalau setelah penetapan capres-cawapres saya undang patut diduga ada motif politik,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *