Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali menyampaikan partainya mengalami perlakuan yang tak beretika dari koalisi sebelumnya. PKS yang sejak awal berada di Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan buka suara.
“Harusnya cerita lama jangan diulang, sebagai anak muda kita songsong masa depan, jangan lagi menengok ke belakang,” kata Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal kepada wartawan, Minggu (14/1/2024).
Diketahui, sebelum Partai Demokrat mendukung Prabowo Subianto, mereka berada di Koalisi Perubahan. PD keluar dari Koalisi perubahan kala Anies memilih Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon wakil presiden (Cawapres).
Meski demikian ia menyebut PKS dengan Partai Demokrat masih memiliki komunikasi yang baik. Ia menyebut bisa saja Demokrat nanti akan bersama kembali dengan PKS.
“Demokrat dan PKS sangat dekat, walau pemilu ini belum berjodoh bersama mungkin suatu hari akan bersama,” ucap Iqbal.
Ia menghargai keputusan Demokrat untuk mengusung pasangan calon yang lain. Namun, menurutnya kedekatan sebagai sahabat harus terus terjalin.
“Bagi kami Demokrat adalah tetap sahabat walaupun kali ini berbeda pilihan,” katanya.
AHY sebelumnya mengungkit kembali alasan Partai Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan. AHY menyebut kala itu Demokrat mengalami perlakuan yang tak bermoral dan tak beretika.
AHY awalnya bicara terkait Demokrat yang akan terus membawa agenda perubahan dan perbaikan meski sekarang sudah berada di koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
“Setelah kami jelaskan, bahwa agenda kesinambungan, perubahan dan perbaikan, tetap dapat dilakukan pada posisi Partai Demokrat di Koalisi Indonesia Maju saat ini; maka kami berharap masyarakat Indonesia bisa mengetahui konsistensi Demokrat dalam memperjuangkan kehidupan rakyat yang lebih baik,” kata AHY saat pidato politik, Sabtu (13/1) malam.
AHY lantas bicara alasan Demokrat tidak lagi berada di Koalisi Perubahan. Dia menyinggung perilaku tidak beretika dan tidak bermoral.
“Berkaitan dengan hal ini, saya juga meyakini, masyarakat mengetahui bahwa mengapa Demokrat tidak lagi berada di koalisi yang lama. Ini terjadi, karena perlakuan kepada Partai Demokrat, yang sungguh tidak mengindahkan nilai-nilai moral dan etika yang sepatutnya,” ucapnya.
Lebih lanjut, AHY menyebut pihaknya mengalami posisi yang tidak mudah saat itu terjadi. Namun, dia tak mau lagi melihat ke belakang dan memilih fokus memperjuangkan agenda perubahan dan perbaikan di koalisi yang baru.
“Kami memohon masyarakat, dapat memahami situasi Partai Demokrat yang sangat tidak mudah waktu itu. Tetapi, saya tidak ingin melihat ke belakang. Kami ingin melihat ke depan, karena agenda perjuangan kami, Perubahan dan Perbaikan, serta melanjutkan hal-hal yang sudah baik, tetap dapat kami lakukan di tempat kami yang baru,” ujar dia.