Gregoria Mariska Tunjung mengaku kerepotan saat mengalahkan Natsuki Nidaira di 32 besar Malaysia Open 2024. Ia sempat tak nyaman dengan pola permainan lawan.
Jorji, panggilan karibnya, menjadi wakil terakhir Indonesia yang bertanding di babak pertama pada Rabu (10/1/2023). Peluangnya menang cukup terbuka, dengan beberapa alasan.
Di atas kertas, Gregoria punya ranking yang jauh lebih tinggi dari Natsuki. Tunggal putri Indonesia itu menempati ranking ketujuh dunia. Sementara Natsuki 34 dunia.
Namun ternyata hal itu tak menjamin Gregoria mulus di pertandingan perdana Malaysia Open 2024. Ia sempat tertinggal di gim pertama, sebelum akhirnya mengembalikkan keadaan pada dua gim berikutnya, 20-22, 21-18, 21-14.
“Di gim pertama saya belum terlalu nyaman dengan pola permainan lawan karena dia punya pertahanan yang sangat bagus. Bahkan di gim kedua pun masih bisa dibilang tidak cukup cepat untuk menguasai keadaan,” kata Gregoria dalam rilis dari PBSI.
“Saya mencoba mengurangi kesalahan-kesalahan sendiri dan lebih tahan di relinya. Di gim ketiga terlihat lawan mulai tidak enak dengan apa yang saya lakukan, itu jadi sangat menguntungkan,” ujarnya.
“Saya memberikan apresiasi dan respect untuk dia atas usahanya sepanjang laga yang tidak menyerah untuk mengejar sampai benar-benar bolanya menyentuh karpet lapangan,” Gregoria menambahkan.
Menyoal target, Gregoria punya ambisi bisa bermain lebih baik dan rileks dari musim sebelumnya.
“Pastinya karena tahun ini tahun yang penting, tahunnya Olimpiade, motivasi saya untuk membuktikan ke diri sendiri pastinya lebih,” ucapnya.
“Melihat penampilan saya di tahun sebelumnya yang cukup baik dan saya tidak mau sampai di situ saja jadi saya mau bawa kerja yang lebih lagi tapi dengan tenang, dengan rileks,” kata Gregoria Mariska Tunjung.