Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menginginkan pemberian bansos kepada masyarakat untuk sementara ditunda hingga pelaksanaan pemilu. Namun dia menekankan penundaan ini harus dipastikan tetap diberikan kepada warga.
“Saya setuju, lebih baik kita tunda pemberian bansos sampe pemilu. Tetapi penyalurannya sudah dipastikan kepada para penduduk, jatah bansos tetap diberikan tetapi proses penerimaannya, supaya tidak ada yang numpang ditunda,” kata Cak Imin di Kampung Nelayan Kali Adem, Jakarta Utara, Selasa (2/1/2023).
Cak Imin menegaskan langkah ini diperlukan agar tidak terjadi penyalahgunaan, apalagi dalam periode jalannya pemilu. Namun dia menjelaskan bansos bisa saja tetap diberikan dengan catatan benar-benar terjaga dari kepentingan.
“Untuk supaya tidak ditumpangi kepentingan pemilu. Tapi tetap diberikan, tetap diberikan, jangan salah paham. Ini hanya penundaan waktu, supaya apa? supaya tidak ditumpangi,” ungkap Cak Imin.
“Kalau memang bisa dilaksanakan tanpa ditumpangi oleh pasangan calon silahkan dilanjutkan. Yang penting jaminan tidak ada yang menumpangi dari pasangan calon bansos,” sambungnya.
Dia juga mengingatkan uang bansos merupakan uang rakyat yang disepakati melalui DPR. Dia turut mengoreksi pernyataan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) bahwa bansos bukan merupakan uang Presiden maupun capres-cawapres.
“Karena bansos ini uang rakyat ya bukan uang presiden bukan uang menteri bukan uang apalagi uang calon presiden. Bansos uang rakyat yang disahkan oleh DPR. Jadi kita mengkoreksi pernyataan Pak Zul (Zulhas) bahwa itu uang presiden, bukan. Itu uang hasil pembicaraan pemerintah dengan DPR. Jadi uang bansos adalah uang APBN bukan punya seseorang,” pungkasnya.