Francesco Bagnaia terus cemerlang bersama Ducati. Namun, CEO Ducati Claudio Domenicalli menutup peluang memberi kontrak jangka panjang pada Bagnaia.
Pebalap Italia itu promosi ke tim pabrikan Ducati pada 2021. Di musim debutnya, Bagnaia langsung melejit dengan merebut empat kemenangan untuk finis runner-up di belakang sang juara Fabio Quartararo.
Setelahnya Bagnaia merajai MotoGP. Bagnaia mengejar defisit 91 poin dari Quartararo untuk merebut titel juara dunia pertama, yang sekaligus memutus puasa gelar 15 tahun Ducati di 2022. Kemudian Bagnaia mempertahankan gelar juara dunia usai mengalahkan Jorge Martin (Pramac) di MotoGP 2023.
Francesco Bagnaia masih akan menjadi favorit di musim depan, yang turut menandai tahun terakhirnya bersama Ducati. Spekulasi lantas muncul mengenai kemungkinan Ducati meniru Honda saat memberi kontrak jangka panjang kepada Marc Marquez.
Domenicalli menolak gagasan kontrak jangka panjang kepada pebalap manapun. Menurut dia, kontrak jangka panjang hanya akan menurunkan daya saing.
“Enggak akan adil baik untuk perusahaan maupun untuk dia dengan kontrak jangka panjang,” ucap Italiano berusia 58 tahun itu yang dikutip Motosan.
“Ini ‘kan sebuah olahraga kompetitif di mana setiap orang, termasuk Ducati, harus terus berada di bawah tekanan dan sebuah kontrak jangka panjang itu tidak akan bagus untuk siapapun,” lugas Domenicalli.