Francesco Bagnaia mengalahkan Jorge Martin dalam perebutan titel juara dunia MotoGP 2023. Bagnaia menunjuk kesuksesannya di balapan utama menjadi kuncinya.
Pebalap Ducati itu berhasil mempertahankan mahkota juara dunianya setelah Jorge Martin jatuh di balapan penentu di Valencia. Bagnaia menyudahi musim ini dengan perolehan 467 poin, unggul 39 poin dari Jorge Martin di posisi kedua.
Secara keseluruhan, Bagnaia memenangi tujuh hari Minggu dengan tiga kemenangan di sprint race. Sedangkan pebalap Pramac itu sangat tangguh di sprint race usai sembilan kali juara, tapi hanya empat kali naik podium tertinggi di balapan utama.
Sukses ini menjadikan Pecco Bagnaia sebagai pebalap Ducati pertama yang berhasil mempertahankan titel juara dunia. Namun, Bagnaia mengaku sempat terpuruk setelah mengalami kecelakaan horor di Catalunya, yang memaksanya absen usai balapan dilanjutkan.
“Kami memulai dengan cara terbaik terlepas dari Argentina dan Austin di mana aku jatuh. Namun, di paruh kedua musim, setelah Barcelona, aku mulai sedikit lebih kesulitan,” ungkap dia kepada MotoGP.
“Ini adalah salah satu momen tersulit, terberat di dalam karierku. Hari setelah kecelakaan di Barcelona aku sepenuhnya terpukul. Aku bahkan tidak bisa bangkit dari tempat tidur. Itu tidak mudah, tapi kami sangat berusaha bangkit di sisi mental, dan satu hal yang tidak ingin kami katakan di media dan orang-orang karena orang-orang tidak selalu bisa memahami segalanya. Aku tidak mau beralasan.”
“Sejak saat itu Jorge menjadi sangat kencang. Dia menunjukkannya di beberapa momen di mana dia jadi yang tercepat, dan di balapan-balapan sprint dia sangat tangguh,” lanjut Italiano berusia 26 tahun ini.
“Sprint race itu tentang menjadi yang tercepat, tapi kemenangan pada balapan hari Minggu itu tentang menjadi yang terkuat. Kami juga menunjukkan bahwa kami adalah yang terkuat,” imbuh Bagnaia.