Nasib pelatih AC Milan Stefano Pioli di ujung tanduk. Laga tandang Milan di Newcastle United mempertaruhkan kursi pelatih Pioli.
Milan memang sedang tidak baik-baik saja. Sejak kemenangan 1-0 di kandang Genoa pada awal Oktober silam, Rossoneri terseok-seok. Hanya tiga kemenangan yang berhasil diraih dalam 10 pertandingan selanjutnya, dan sudah lima kali tumbang.
Kekalahan 2-3 di kandang Atalanta tadi malam menandai kekalahan keempat Milan di Liga Italia musim ini. Alhasil, Milan tercecer dalam persaingan Scudetto usai tertinggal sembilan poin dari Inter Milan di Capolista dan tujuh poin dari Juventus di urutan kedua klasemen.
Posisi Pioli semakin sulit karena AC Milan juga jeblok di kompetisi Eropa. Il Diavolo Rosso menjadi juru kunci Grup F dengan lima poin, sehingga harus melakoni laga hidup-mati melawan Newcastle di St. James Park pada Kamis (14/12) dini hari WIB.
Laju buruk Milan itu membuat bos-bos klub gusar. Laporan Corriere dello Sport menyebut, mereka mulai kehilangan kesabaran terhadap Pioli. Allenatore berusia 58 tahun itu dikabarkan akan dipecat apabila Milan menderita kekalahan telak dari Newcastle United.
Pioli mengaku sadar dengan tekanan yang dihadapinya. Meski demikian, Pioli memilih untuk memperbaiki performa Milan ketimbang memikirkan masa depannya.
“Seperti inilah keadaan di sini. Saya pelatih Milan, ekspektasinya sangat tinggi dan saat ini hasil kami tidak sesuai ekspektasi. Yang bisa saya lakukan hanyalah fokus pada pekerjaan saya dan mencoba membimbing para pemain saya,” kata Pioli usai kekalahan dari Atalanta.
Stefano Pioli sudah menyumbangkan satu Scudetto di 2021/22 usai ditunjuk sebagai pelatih AC Milan pada Oktober 2019. Pioli masih punya kontrak di San Siro sampai musim panas 2025.