Empat bocah ditemukan tewas dalam rumah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Keempatnya diduga dibunuh oleh ayahnya yang bernama Panca Darmasyah alias Panca (43).
Mayat keempat anak yang terdiri atas dua perempuan dan dua laki-laki ini ditemukan pada Rabu (6/12) siang. Kematian keempatnya ini terbongkar dari laporan bau menyengat dan status WhatsApp Panca.
Pemilik kontrakan, Asmaro Dwi Astut (64), mengungkapkan semula dirinya diminta adiknya melihat kontrakan karena tercium bau menyengat. Di hari yang sama, Asmaro melihat status WhatsApp Panca.
“Adik saya WhatsApp ke saya, dua adik saya, ‘tolong lihat kontrakan pakai kunci’. Karena di story WhatsApp Pak Panca begini ‘sementara numpang di rumah teman, Kamis baru pulang’,” kata Asmaro kepada wartawan, Kamis (7/12/2023).
Warga juga curiga lantaran lampu terus menyala di siang hari. Sedangkan anak-anak Panca juga sudah tak terdengar.
Asmaro awalnya tak mencurigai bau menyengat itu berasal dari mayat 4 anak Panca. Sebab, dari status WhatsApp Panca itu, Asmaro punya dugaan Panca dan keluarganya tidak ada di rumahnya.
“Terus karena lampu nyala terus, suara anak kecil nggak ada. Hari Sabtu, namanya anak kecil berisik. Nah karena itu, berarti benar story WhatsApp-nya,” katanya.
Asmaro kemudian meminta tolong adiknya mengecek rumah kontrakan Panca. Asmaro juga datang mengecek kontrakan tersebut.
“Terus saya pulang, adik saya malah marah ‘ambil kunci dong’. Terus saya bilang, ‘sabar, semua ada prosedur. Meski ini rumah saya, tapi kan sudah dikontrakin‘,” katanya.
Hingga akhirnya pemilik kontrakan memutuskan mendobrak pintu kontrakan. Saat itulah mayat 4 bocah ditemukan dalam kamar dan Panca ditemukan tergeletak serta terluka di kamar mandi.
“Sambil suami saya masuk teriak ‘astagfirullah’, Pak RT terus adiknya (adik D istri Panca) ‘kenapa jadi gini‘ kakaknya (Panca) langsung nangis,” katanya.