Militer Israel menyatakan pasukannya sedang melakukan persiapan pada ‘garis jeda operasional’ selama gencatan senjata berlangsung di Jalur Gaza. Persiapan ini dimaksudkan untuk memberikan dasar bagi ‘fase perang selanjutnya’ di daerah kantong Palestina tersebut.
“Pasukan (militer Israel) di Gaza bersiap di garis jeda operasional, dan siap untuk melancarkan tahap perang selanjutnya,” ucap juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari dalam pernyataannya, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (28/11/2023).
“Pasukan berotasi di luar Jalur Gaza, untuk beristirahat, berlatih, meningkatkan kesiapan mereka untuk melanjutkan perang,” sebutnya.
“Ada juga pengisian kembali pasokan dan amunisi, dan menyiapkan kendaraan lapis baja untuk pertempuran lebih lanjut. Kami bertekad untuk kembali ke medan pertempuran dan memperdalam pencapaian kami, dengan dua tujuan — kembalinya para sandera dan pembubaran Hamas,” jelas Hagari dalam pernyataannya.
Hamas, pada Senin (27/11) waktu setempat, mengumumkan perpanjangan gencatan senjata kemanusiaan selama dua hari di Jalur Gaza, dengan persyaratan yang sama seperti kesepakatan gencatan senjata sebelumnya.
Gencatan senjata kemanusiaan itu mencakup penghentian seluruh permusuhan dari kedua pihak, penghentian semua aksi militer Israel di seluruh wilayah Jalur Gaza, ratusan truk pengangkut bantuan kemanusiaan menjangkau semua area Jalur Gaza tanpa terkecuali, dan Hamas membebaskan 50 sandera, sementara Israel membebaskan 150 tahanan Palestina.
Sebelumnya, Kepala Staf Militer Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi menegaskan pasukan Israel akan kembali berperang melawan Hamas setelah gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza berakhir.
“Militer Israel dan pasukannya berjuang keras untuk melindungi kehidupan rakyat kami sambil menjunjung tinggi nilai-nilai (militer Israel). Kami telah menciptakan kondisi untuk kerangka pembebasan kelompok pertama anak-anak dan ibu-ibu yang disandera selama jeda ini,” ucap Halevi.