Kaesang Pangarep menyatakan telah berhasil mengubah gaya politik PSI sejak dirinya memimpin sebagai Ketua Umum. Kaesang mengatakan kini PSI tidak lagi partai seputar DKI Jakarta.
Dia menyebut sejak awal berdiri, PSI selalu ribut-ribut soal kebijakan, terutama terkait dengan DKI Jakarta. Sehingga menurutnya PSI mendapat sebutan ‘Partai Seputaran Ibukota’.
“Saya sudah membawa beberapa perubahan di tubuh PSI itu. Ingat nggak, PSI itu biasa sebutannya Partai Seputaran Ibukota? Yang diributin Ibu Kota terus. Ya memang itu terjadi karena PSI ini punya 8 kursi, suaranya masuk 4 besar, ya lumayan dan waktu masuk DPP, waktu pertama jadi ketua, yang saya ubah adalah gimana PSI ini bisa berubah jadi PSI yang sekarang bukan PSI yang dulu,” kata Kaesang usai diskusi bersama kelompok pemuda di Sorong, Papua, Sabtu (25/11/2023).
Kaesang memberi istilah PSI dengan sebutan striker. Lebih rinci, dia menyebut PSI seperti itu untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat.
Ia juga mengatakan awal berdiri PSI isinya ribu terus. Namun ia memastikan membawa PSI dengan cara dan gaya politik yang berbeda dari sebelumnya.
“PSI yang dulu itu isinya striker kalau istilahnya. Semua ingat nggak PSI dari jaman 2014 didirikan isinya ribut terus, setiap hari ada yang ngetweet apa, nyerang Mba Gres, nyerang sana,” ungkap Kaesang.
“Tahu nggak kenapa mereka begitu? Karena mereka membutuhkan perhatian, iniloh ada partai baru. Tapi menurut saya itu bukan hal yang baik. Baik sih baik, tapi menurut saya kita harus mencoba berpolitik dengan cara gaya yang berbeda,” tambahnya.
Bahkan Kaesang juga sempat mengungkit PSI yang memberikan penghargaan kebohongan kepada Prabowo Subianto di tahun 2019 yang kini didukungnya sebagai calon Presiden dalam Pilpres 2204.
“Tahun 2019, ini Mbak Grace (Natalie) sendiri harus minta maaf juga langsung ke Pak Prabowo karena memberi penghargaan buat Pak Prabowo. Penghargaannya apa? Kebohongan Award,” ucap Kaesang.
“Tapi balik lagi, saya datang, saya kasih istilah ini untuk teman-teman DPP, kalian ini kayak striker semua. Striker pasti bawa bola, nggak masalah. Ini teman-teman, bola nggak ada tapi ditendang, bahkan tiang gawang pun jadilah kalian tendang untuk cari perhatian satu stadion. Kalian itu sudah berbeda,” pungkasnya.