Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau melontarkan kritikan paling tajam terhadap Israel, dengan menyerukan ‘pembunuhan perempuan, anak-anak, bayi’ di Jalur Gaza harus diakhiri. PM Israel Benjamin Netanyahu mengecam kritikan Trudeau itu, dan kembali menyalahkan Hamas atas jatuhnya korban sipil.
“Bukan Israel yang dengan sengaja menargetkan warga sipil, tetapi Hamas,” ujar Netanyahu dalam pernyataan via media sosial saat menanggapi kritikan Trudeau, Rabu (15/11/2023).
“Sementara Israel melakukan segalanya untuk menjauhkan warga sipil dari bahaya, Hamas melakukan segalanya untuk menjaga mereka dengan cara yang berbahaya,” sebutnya.
Pemerintah Kanada meyakini bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri dalam melawan Hamas, setelah serangan mengejutkan yang menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, terjadi pada 7 Oktober lalu. Lebih dari 240 orang lainnya disandera Hamas dan dibawa ke Jalur Gaza.
Untuk membalas serangan itu, Israel melancarkan pengeboman tanpa henti terhadap Jalur Gaza dan mengerahkan operasi darat untuk menumpas Hamas. Laporan otoritas kesehatan Gaza menyebut lebih dari 11.300 orang, yang sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Israel selama sebulan terakhir.
Namun sama seperti Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutu lainnya, Kanada juga menyampaikan keprihatinan yang semakin besar atas terus bertambahnya jumlah korban tewas di daerah kantong Palestina yang dilanda perang.
Trudeau dalam pernyataan pada Selasa (14/11) waktu setempat, mengatakan bahwa ‘tragedi kemanusiaan’ di Jalur Gaza ‘menyayat hati’, khususnya di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa — rumah sakit terbesar di daerah kantong Palestina tersebut.
“Saya sudah memperjelas bahwa harga keadilan tidak bisa berupa penderitaan terus-menerus yang dialami seluruh warga sipil Palestina. Bahkan perang pun mempunyai aturan. Semua nyawa yang tidak bersalah memiliki nilai yang sama — Israel dan Palestina,” ucap Trudeau dalam pernyataan terbarunya.