Kelompok massa yang menamakan diri Gerakan Nasional Anti-LGBT (Geranati LGBT) melakukan demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Salah satu peserta aksi, Umi (50), menyinggung soal LGBT dan menyerukan menolak konser Coldplay.
“Kita menolak konser Coldplay karena mereka pro mendukung LGBT dan kita orang muslim. Kita harus menolak LGBT. Apa kalian mau kena azab? Kan LGBT itu mengundang azab,” ucap Umi di lokasi demonstrasi, Jumat (10/11/2023).
“Berarti kita menabuh genderang perang dengan Allah dan Rasulullah. Jadi kita harus tolak. Sebagai muslim, kita harus tolak LGBT,” tambahnya
Umi menceritakan video konser Coldplay yang dia lihat di media sosial. Dia menyebut, dalam video itu, vokalis Coldplay mengundang pasangan sesama jenis ke atas panggung.
“Mereka biasanya mengundang pasangan LGBT maju ke atas panggung. Mereka berciuman. Bayangin. Astagfirullah. Nauzubillah,” katanya.
“Coba, binatang aja nggak mau kan sesama jenis, apalagi manusia. Kita manusia. Beriman, berakhlak. Harus kita tolak, wajib,” sambungnya.
Dia kemudian menyinggung kesulitan ekonomi. Dia membandingkannya dengan tiket konser Coldplay.
“Semua undangan (tiket) udah dijual. Harganya Rp 2 juta loh. Bayangin. Kita lagi pada sengsara ya, bayangin aja dah, kita rakyat lagi pada susah. Sembako aja mahal, BBM mahal, tapi mereka tetap gelar konser LGBT yang harganya minimal Rp 2 juta,” ujarnya.
Umi menolak kehadiran Coldplay di Indonesia. Dia meminta konser itu dibatalkan.
“Menolak. Saya menolak konser Coldplay. Batalkan konser Coldplay. Kalau konser tetap diadakan, kita geruduk. Kita datangin tempatnya,” ujarnya.
Coldplay akan menggelar konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 15 November mendatang.