Puja-puji saling dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Prabowo memuji keberanian Jokowi yang melebih para jenderal militer.
Pertama, Jokowi kembali berbicara mengenai kepemimpinan nasional yang kuat. Jokowi mengatakan kepemimpinan kuat itu dibutuhkan untuk menghadapi Indonesia emas dan mengantisipasi beragam tantangan ke depan.
“Menuju ke Indonesia emas tidak mudah, banyak tantangan yang harus kita selesaikan,” kata Jokowi di Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Jakarta Timur, Selasa (7/11).
Jokowi mencontohkan banyak negara gagal melompat menjadi negara maju di Amerika Latin. Negara-negara tersebut tetap menjadi negara berkembang bahkan ada yang menjadi negara miskin.
“Problemnya adalah diberi kesempatan dan tidak menggunakan. Ini yang kita tidak mau itu terjadi di negara kita Indonesia. Insyaallah kita bisa,” ujar Jokowi.
Jokowi kemudian mengungkapkan kembali momentum 10-15 tahun ke depan yang sangat menentukan. Jokowi mengatakan pada periode itu, Indonesia membutuhkan kepemimpinan kuat.
“Karakternya memang harus tetap semangat karena yang kita hadapi adalah tantangan. Oleh sebab itu sering saya sampaikan 2024, 2029, 2034 ini adalah momentum yang sangat menentukan Indonesia bisa melompat maju atau tidak, sehingga dibutuhkan kepemimpinan nasional yang kuat, persatuan yang kuat, kekompakan yang kuat,” ujar Jokowi.
Jokowi lantas menjelaskan satu per satu tantangan global yang dihadapi Indonesia mulai dari ketidakpastian ekonomi hingga perubahan iklim. Perubahan iklim ini menyebabkan kekeringan panjang hampir di semua negara.
Tantangan selanjutnya yaitu perang di Ukraina dan di Gaza. Meskipun jaraknya jauh, namun dampak perang tersebut tetap terasa kepada Indonesia.
“Kelihatannya dulu saya berpikir, kita semua mungkin berpikir sama Ukraina jauh sekali dari Indonesia, apa dampaknya? Nggak akan lah berdampak kepada kita. Ternyata dampaknya nyata dan ada,” ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan memang Indonesia mempunyai peluang untuk menjadi negara maju namun tantangannya juga sangat besar. Karena itu, dia kembali menekankan Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan mempersatukan.
“Peluangnya ada tetapi tantangannya juga sangat besar, inilah kenapa ke depan, sekali lagi, dibutuhkan kepemimpinan nasional yang kuat. Kepemimpinan nasional yang mempersatukan, kepemimpinan nasional yang mau merangkul semuanya untuk kekompakan, kesolidan, untuk persatuan negara ini dalam mencapai sebuauh cita-cita besar. Indonesia Emas 2045,” ujar Jokowi.
Dalam acara yang sama, Jokowi mengapresiasi penampilan pencak silat yang ditampilkan di LDII. Jokowi memuji Prabowo Subianto, yang saat ini menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI).
“Tadi yang ditampilkan tadi pencak silat tadi bener. Karena ketuanya Pak Prabowo. Sekjennya Pak Teddy,” kata Jokowi.
Prabowo yang mendapat pujian langsung berdiri dan hormat kepada Jokowi. Bakal capres tersebut juga hormat ke arah peserta Rakernas LDII.
“LDII kalau gini-gini pinter banget, memberikan simbol-simbol gitu loh,” kata Jokowi.
Prabowo Respons Pujian Jokowi
Jokowi yang menyinggung nama Prabowo Subianto yang aktif dalam organisasi pencak silat setelah berbicara kepemimpinan nasional yang kuat di Rakernas LDII. Prabowo merespons santai pernyataan Jokowi.
“Ya saya kira ya beliau kan penuh humor ya,” kata Prabowo merespons pertanyaan soal Jokowi berbicara kepemimpinan kuat dan menyinggung soal pencak silat.
Prabowo lalu berbicara mengenai organisasi sayap dari setiap organisasi kemasyarakatan. Dia mencontohkan PBNU, Muhammadiyah, dan LDII.
“Memang LDII ini bersama dengan banyak sekali organisasi-organisasi kemasyarakatan memiliki sayap-sayap budaya, sayap-sayap olahraga yang berakar dari budaya kita sendiri. Jadi NU punya Pagar Nusa, Muhammadiyah punya Tapak Suci. Mereka juga punya ASAD, mereka punya pencak silat ASAD yang sudah lama,” ujar Prabowo.