Penggawa Bayern Munich, Noussair Mazraoui, diajukan ke pengadilan oleh politisi Jerman. Alasannya karena unggahan Mazraoui terkait konflik Israel dan Hamas.
Mazroui mengunggah ulang bendera Palestina tak lama setelah serangan militer Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Tidak hanya itu, dia juga memposting video dukungan kepada Palestina.
Postingan-postingan tersebut membuat Mazraoui dipanggil Bayern. Die Roten sendiri mendukung Israel dan menyebut konflik yang terjadi di Timur Tengah akibat aksi terorisme Hamas.
Noussair Mazraoui memberi penjelasan atas pemanggilan Bayern. Pemain Timnas Maroko itu menegaskan dirinya menentang perang dan heran mengapa dirinya justru diasosiasikan mendukung terorisme.
“Posisi saya adalah saya akan bekerja untuk perdamaian dan keadilan di dunia ini. Artinya, saya akan selalu menentang segala bentuk terorisme, kebencian, dan kekerasan. Itu adalah sesuatu yang akan selalu saya dukung,” kata Mazraoui.
“Itulah mengapa saya tidak mengerti, mengapa orang berpikir sebaliknya tentang saya dan mengapa saya diasosiasikan dengan kelompok kebencian,” jelasnya.
Bayern pada akhirnya tidak menghukum Mazraoui atas unggahannya itu. Kecaman justru datang dari politisi Jerman, Voker Beck, yang mengajukan tuntutan pidana ke Mazraoui.
Melansir Bild, tuntutan pidana diajukan Beck ke polisi Munich dan kantor kejaksaan Jerman. Mazraoui dinilainya ‘mendukung kejahatan’ atas dukungannya kepada Hamas.
“Pernyataan ‘bantulah saudara-saudara kita yang tertindas di Palestina agar mereka bisa meraih kemenangan’ yang diucapkan pasca pembantaian 7 Oktober hanya dapat dipahami sebagai persetujuan atas tindakan Hamas,” kata Beck pada Rabu (1/11/2023), dilansir dari Bild.
“Mendukung kejahatan terhadap kemanusiaan adalah pelanggaran yang dapat dihukum. Bahkan setelah alasan lisan Mazraoui, itu tidak bisa dibiarkan begitu saja,” Beck menambahkan.
“Tindakan yang diambil FC Bayern buruk. Saya berharap pengadilan bakal membuat para pemimpin klub sadar akan dimensi dari proses ini,” ujarnya.
Volker Beck merupakan anggota parlemen Jerman (Bundestag) dari The Green Party pada 1994-2017. Selain jadi politisi, dia juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Jerman-Israel (Deutsch-Israelische Gesellschaft).