Polisi mengusut kasus perundungan yang dialami seorang siswa kelas 6 sekolah dasar (SD) inisial F (12) yang berujung kaki diamputasi. Terkini, kasus tersebut sudah naik ke tahap penyidikan.
“Untuk kasus tersebut saat ini kita sudah menaikkan status dari penyelidikan ke penyidikan,” kata Kasi Humas Polres Metro Bekasi AKP Hotma Sitompul saat dihubungi, Rabu (1/11/2023).
Hotma mengatakan pihak kepolisian hingga kini masih mengusut kasus tersebut. Total enam orang saksi sudah diperiksa. Segera pihak kepolisian akan melakukan gelar perkara penetapan tersangka.
“Setelah naik penyidikan, penyidik akan segara memanggil saksi-saksi. Setelah saksi cukup, akan dilakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangkanya,” ujarnya.
Dalam kasus tersebut, lanjut Hotma, pihak kepolisian memperhatikan sistem peradilan anak karena pelaku dan korban sama-sama melibatkan anak di bawah umur. Lebih lanjut Hotma meminta sekolah dan orang tua proaktif memantau anak-anak agar kasus perundungan tidak terulang.
“Untuk kasus ini, penyidik memang harus memperhatikan aspek kehati-hatian karena menyangkut anak-anak dan kita ketahui bersama bahwa ada undang-undang sendiri yang mengatur terkait sistem peradilan anak,” imbuhnya.
Kaki Korban Dijegal Berujung Diamputasi
Seorang siswa kelas 6 sekolah dasar (SD), F (12), di Bekasi di-bully teman sekolah berujung kaki diamputasi. Polisi menyebut korban terluka lantaran kakinya dijegal saat hendak membeli makan.
“Korban akan membeli makanan ke kantin sekolah. Sebelum sampai kantin sekolah, korban diduga dijegal oleh pelaku anak. Dijegal atau dislengkat,” kata Kasi Humas Polres Metro Bekasi AKP Hotma Sitompul saat dihubungi, Rabu (1/11).
Hotma mengatakan pihak korban sudah membuat laporan polisi terkait kasus yang ada. Pihak kepolisian, lanjut dia, sudah mengusut kasus tersebut.
“Sudah ada laporannya. Penanganannya kita bertindak cepat dan saat ini kasus sudah masuk ke tanah penyidikan,” ujarnya.
Akibat perundungan pada Februari 2023 itu, kaki F mengalami cedera dan infeksi. Kondisi kaki F kemudian memburuk. F kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk diperiksa.
Sejumlah dokter dari rumah sakit yang berbeda mendiagnosis F mengalami kanker tulang dan harus dilakukan amputasi pada kaki kirinya. Saat ini F dirawat di rumah sakit khusus kanker setelah menjalani tindakan amputasi pada kakinya.