Rusia mengkritik perundingan perdamaian didukung Ukraina yang diadakan di Malta akhir pekan ini. Rusia memperingatkan bahwa setiap perundingan tanpa partisipasinya akan menjadi kontraproduktif.
“Jelas pertemuan seperti itu sama sekali tidak memiliki perspektif, hanya kontraproduktif,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Jumat (27/10/2023).
Zakharova mengatakan pertemuan mendatang “tidak ada hubungannya dengan pencarian resolusi damai”. Dia mengkritik Malta karena menjadi tuan rumah apa yang dia sebut sebagai “acara yang terang-terangan anti-Rusia.”
Kepala kantor kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengaku optimis dengan pertemuan tersebut. Dia menyebut sekitar 60 negara telah mengonfirmasi kehadirannya.
“Pertemuan ini merupakan sinyal kuat bahwa persatuan terpelihara di seluruh Ukraina,” katanya di televisi Ukraina.
Zelensky telah mempromosikan sepuluh poin rencana perdamaiannya, yang menyerukan Rusia untuk menarik semua pasukannya dari perbatasan Ukraina yang diakui secara internasional, termasuk wilayah yang dikuasai Rusia.
Rusia — yang mengklaim mencaplok empat wilayah Ukraina yaitu Lugansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia pada September lalu — telah menolak penyelesaian apa pun yang melibatkan penyerahan tanah.
Baik Rusia maupun Ukraina bersiap menghadapi musim dingin yang sangat melelahkan di masa depan, dengan Ukraina memperingatkan akan adanya serangan baru terhadap infrastruktur energinya dan Rusia melawan serangan balasan Kyiv.