Bantuan kemanusiaan dari Mesir untuk warga Gaza yang terdampak perang sempat terhambat. Namun akhirnya kini bantuan itu sudah mulai masuk ke Gaza.
Dirangkum dari kantor berita luar negeri, Sabtu (21/10/2023), pesawat kargo dan truk-truk telah membawa bantuan kemanusiaan ke wilayah Rafah di Mesir selama berhari-hari, namun belum ada yang dikirim ke Gaza.
Para pemimpin dunia dan organisasi kemanusiaan telah menyerukan agar bantuan kemanusiaan diberi akses untuk masuk ke Gaza, seiring meningkatnya konflik Israel-Hamas.
Sekitar 20 truk yang membawa makanan, air, dan pasokan medis diperkirakan diizinkan masuk ke Gaza melalui perbatasan Rafah di Mesir dalam beberapa hari mendatang.
Israel dan negara tetangganya, Mesir, telah membatasi pergerakan barang dan orang masuk dan keluar Gaza sejak Hamas menguasai wilayah tersebut pada tahun 2007.
Kedua negara mengatakan blokade mereka diperlukan untuk alasan keamanan.
Gaza dikelilingi oleh penghalang yang mencegah pergerakan masuk dan keluar dari Jalur Gaza.
Ada tiga pos perbatasan yang dikontrol ketat, semuanya ditutup setelah Hamas melancarkan serangan terhadap Israel, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang.
Merespons serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memerintahkan “pengepungan total” terhadap Gaza dan menambahkan: “Tidak akan ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada bahan bakar, semuanya ditutup.”
Pemerintah Israel sebelumnya mengatakan pihaknya tidak akan mengizinkan bantuan apa pun melewati wilayahnya sampai sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan.