Lifter kawakan Eko Yuli Irawan bergerak cepat dengan beralih fokus ke kualifikasi Olimpiade Paris 2024 pada Desember mendatang. Ia menargetkan minimal total angkatannya menembus 310 kg.
Ya, Eko yang kemarin gagal sumbang medali Asian Games 2023 untuk Indonesia, tak ingin terus berlarut pada kekecewaan. Kini, ia mengganti prioritasnya pada perebutan poin demi bisa main di Olimpiade tahun depan.
Kebetulan, Desember ini tepatnya tanggal 4 sampai 14, akan diselenggarakan IWF Grand Prix II sekaligus merupakan Paris 2024 Qualification Event. Adapun lokasi pertandingannya terselenggara di Doha, Qatar.
Eko kepada detikSport mengatakan ia dan tim Pelatnas angkat besi sudah memulai persiapan menuju kualifikasi Olimpiade tersebut di Pelatnas PB PABSI, Kwini.
“Ini Grand Prix kedua, sebelumnya di Havana, Cuba pada Juni lalu. Nah, masalah lolos tidaknya (ke Olimpiade), saya ini memiliki pelapis (Ricko Saputra), intinya jangan sampai saya kesalip saja (angkatan totalnya),” kata Eko Yuli saat dihubungi via telepon.
“Kalau masalah peringkat dunia sudah dari sejak di Colombia kemarin sudah lolos. Saya menempati peringkat ketiga dari 10 besar. Jadi kalau dibilang lolos, sudah pasti lolos, cuma karena masih ada pelapis, dan angkatan kemarin itu 300kg sehingga masih rawan disalip,” dia menjelaskan.
“Makanya tujuan (pertandingan) di Qatar, Desember nanti, ya jauhi lah (angkatan totalnya). Kalau bisa 310kg totalnya, supaya tak terkejar dan lebih nyaman persiapan ke Olimpiade. Dan inginnya di Qatar nanti bisa dikunci langsung supaya Januari ke Juli sudah tenang persiapannya,” ujarnya.
“Pun, menuju ke event-event berikutnya hadir saja tak masalah, tak perlu tanding, sebenarnya. Seperti Rizki Juniansyah kemarin perkenalan, timbang badan, lalu mundur tak apa-apa, terpenting datang. Nah, kalau kita jangan sampai kesalip karena kalau kalah, nama langsung hilang dan diganti.”
Eko sendiri rencananya akan turun di kelas 61kg putra. Dalam catatan angkatannya seperti dilansir dari IWF, lifter kelahiran 24 Juli 1989 ini pernah membukukan angkatan total 309kg saat bertanding di SEA Games 2019. Namun itu belum masuk perhitungan poin.
Sementara catatan terbarunya, ia mencetak total angkatan 300kg di Kejuaraan Dunia Angkat Besi pada Desember 2022. Setelah itu, Eko memang paling sering turun di kelas 67kg. Baik di Kejuaraan Dunia maupun IWF Grand Prix 1 pada Juni 2023, dan puncaknya di multievent Asian Games di Hangzhou, awal Oktober kemarin.
Sementara catatan terbaik Ricko di kelas 61 kg, yaitu 298kg di Kejuaraan Asia Mei 2023. Total Angkatan itu menjadi yang terbaik sepanjang ia tampil di kelas tersebut sejak Islamic Solidarity Games pada Agustus 2022.
“Makanya harus dikunci dulu 310kg atau lebih, dan tak bisa dikejar oleh Ricko, selanjutnya bebas. Mau main di kelas 67kg dengan berat badan 65kg boleh,” Eko Yuli menandaskan.