Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengatakan hasil Asian Games 2023 bakal menjadi evaluasi menuju Olimpiade Paris. Untuk itu, seluruh stakeholder bakal ada beberapa perbaikan.
Tim Indonesia menutup Asian Games Hangzhou dengan raihan 7 emas,11 perak, 18 perunggu. Dengan hasil tersebut, Merah Putih menduduki ranking 13 klasemen akhir.
Secara torehan keping emas yang diberikan Tim Indonesia, hasil Hangzhou menjadi yang terbaik sejak Asian Games digelar di luar Indonesia sejak 41 tahun terakhir. Pada Asian Games New Delhi 1982, Indonesia mendapat 4 keping emas, 4 perak, 7 perunggu.
Sementara secara peringkat, posisi Tim Indonesia lebih baik sejak 2002 di Busan Korea Utara. Kala itu Tim Indonesia menempati ranking 14.
Meski begitu, secara target yang dicanangkan awal oleh pemerintah Indonesia, sejatinya tak memenuhi ekspetasi. Sebab, semula Indonesia dipatok target perolehan 12 medali emas dan menduduki peringkat 12 dunia.
Namun kemudian, Menpora Dito Ariotedjo mengatakan jika Indonesia diharapkan minimal merebut 8 medali emas. Sedangkan Presiden RI Joko Widodo berharap Merah Putih dapat mencapai 10 besar Asia.
“Kita mendapat banyak referensi dari Asian Games untuk bahan evaluasi menuju Paris. Pulang dari sini, kita harus duduk bersama dan mengevaluasi perbaikan-perbaikan yang perlu kita lakukan,” kata Okto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/10/2023).
“Olimpiade Paris tinggal satu tahun lagi dan kualifikasi sudah berjalan, kita harus mengoptimalkannya,” ujarnya.
Okto juga memberikan apresiasi kepada cabang olahraga yang telah mengharumkan nama Indonesia, seperti menembak. Sejak menembak pertama kali dipertandingkan di Asian Games 1954, Indonesia baru kali ini mendapatkan emas.
“Ada juga BMX yang melanjutkan tradisi emas yang dicetak di Jakarta-Palembang. Wushu impresif di negara asal bela diri ini. Panahan mendapat tiket Olimpiade Paris 2024,” sebutnya.
“Weightlifting melalui atlet Rahmat Erwin Abdullah meraih emas dan mencatat rekor dunia, rekor Asia dan rekor Asian Games. Speed climbing juga mampu mencatatkan rekor Asian Games, dan perak yang diberikan skateboard, Insya Allah, bisa menjadi modal bagi Indonesia lolos kualifikasi di Paris,” kata Okto.
Sementara terkait adanya cabor yang meleset dari target, Okto meminta agar warganet tidak merundung para atlet di media sosial.
“NOC Indonesia tidak membeda-bedakan atlet, baik yang menang dan belum berhasil mendapat perlakuan sama. Saya atas nama pribadi dan NOC Indonesia mengecam warganet yang mengecam netizen yang tidak bertanggung jawab yang mengganggu konsentrasi atlet,” ujarnya.
“Sebab, atlet adalah aset bangsa. Atlet sudah berjuang untuk kita semua, sehingga tidak layak mendapat perlakuan yang tidak baik,” kata Okto.
Ia berharap, hasil di Asian Games dapat menjadi evaluasi untuk Design Besar Olahraga Nasional (DBON). “Kita juga beruntung di Asian Games kali ini adalah Pak Bas yang menjadi CdM. Beliau adalah MenPUPR yang sekaligus bisa memberi input terhadap olahraga kita, sekaligus venue guna latihan dan bertanding para atlet,” Okto menandaskan.