Serangan roket militan Hamas ke Israel berujung militer Israel merespons dengan operasi skala besar memerangi Hamas. Rusia mendesak seluruh pihak untuk menahan diri.
“Kami sekarang berhubungan dengan semua orang. Dengan Israel, Palestina, Arab,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov kepada kantor berita swasta Rusia, Sabtu (7/10/2023).
Ia menambahkan “Tentu saja, kami selalu menyerukan untuk menahan diri,” lanjutnya.
Pasukan pertahanan Israel mengumumkan memulai operasi skala besar memerangi Hamas. Hal ini dinyatakan langsung oleh Israel Defense Force lewat akun X (dahulu bernama Twitter) @IDF.
“IDF (pasukan pertahanan Isreal) memulai operasi skala besar untuk membela warga sipil Israel dari serangan gabungan yang dilancarkan Hamas terhadap Israel pagi ini,” cuit akun X Israel Defense Force @IDF.
Mereka berjanji akan menyerang para militan yang memasuki Israel melalui darat, laut, dan udara. “Itu adalah serangan darat gabungan yang terjadi melalui paralayang, melalui laut dan darat,” kata juru bicara militer Richard Hecht kepada wartawan dilansir dari AFP.
“Saat ini kami sedang berperang. Kami bertempur di lokasi tertentu di sekitar Jalur Gaza… pasukan kami sekarang bertempur di lapangan,” tambahnya.
22 Orang Tewas
Layanan darurat Magen David Adom mengatakan setidaknya 22 orang telah tewas sejak dimulainya serangan besar-besaran itu. Sekitar 300 warga Israel lainnya dilaporkan mengalami luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis, menurut laporan media Israel, The Times of Israel, Sabtu (7/10/2023).
Sel-sel kelompok Hamas dari Gaza juga telah menyusup ke sejumlah komunitas di bagian selatan Israel. Serangan Hamas ini dimulai sejak pukul 06.30 hari Sabtu (7/10) waktu setempat.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah memberikan pernyataan publik pertamanya mengenai serangan roket besar-besaran yang dilakukan kelompok Hamas. Netanyahu mengatakan bahwa negara tersebut sedang berperang.
“Warga Israel, kita sedang berperang,” katanya. “Dan kita akan menang,” ujar Netanyahu, dikutip media The Times of Israel, Sabtu (7/10/2023).
(isa/ita)