Amerika Serikat (AS) mengungkapkan perkembangan terbaru dalam upaya menengahi normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi. Washington menyebut Tel Aviv dan Riyadh sedang bergerak maju menuju garis besar kesepakatan bersejarah antara kedua negara yang bermusuhan selama beberapa dekade terakhir.
Sabtu (30/9/2023), Presiden Joe Biden berharap bisa mengubah kawasan Timur Tengah, dan meraih kemenangan diplomatik menjelang pemilu, dengan membuat Saudi — sebagai penjaga dua situs paling suci umat Islam — mengakui Israel secara resmi.
“Semua pihak telah sepakat, saya pikir, soal kerangka dasar untuk apa yang mungkin bisa kita dorong,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional pada Gedung Putih AS, John Kirby, kepada wartawan setempat.
“Namun, seperti dalam pengaturan rumit apapun, karena hal ini pasti akan terjadi, semua orang harus melakukan sesuatu. Dan semua orang harus berkompromi dalam beberapa hal,” sebutnya.
AS telah mendesak sekutunya di Timur Tengah, yakni Israel dan Arab Saudi, untuk menormalisasi hubungan diplomatik. Langkah itu menindaklanjuti kesepakatan-kesepakatan serupa yang melibatkan Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko sebelumnya.
Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), yang juga pemimpin de-facto negara tersebut baru-baru ini mengungkapkan bahwa negaranya dan Israel semakin hari semakin dekat. Hal serupa juga disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.