Leonardo Bonucci mengajukan gugatan hukum terhadap Juventus. Bek 36 tahun itu menjelaskan alasan di balik sikap yang ia ambil terhadap mantan klubnya.
Bonucci tak masuk dalam rencana Juventus musim ini, yang memilih melanjutkan hidup dengan para bek yang lebih muda. Selain itu, sikap Bianconeri juga diyakini berbalut motif ekonomi.
Juventus ingin melonggarkan beban gaji di tengah situasi sulit yang dialami klub. Mereka diketahui harus mengeluarkan 12 juta Euro per musim untuk gaji kotor sang pemain. Jumlah yang mahal untuk seorang ‘pemain cadangan’.
Kini, Bonucci sudah hijrah ke Union Berlin. Namun ia tetap tak terima dengan perlakuan yang didapat dari bekas klubnya. Ia tak merasa dihargai.
Dalam wawancara dengan Sport Mediaset, ia mengaku baru diberitahu pada 13 Juli oleh dua direktur Juventus, Cristiano Giuntoli dan Giovanni Manna bahwa “ia tak lagi masuk rencana klub, dan kehadirannya akan mengganggu perkembangan tim.”
“Itu sebuah penghinaan setelah memainkan lebih dari 500 laga untuk Bianconeri. Saya memiliki hak untuk berlatih bersama tim utama terlepas dari pilihan taktik, dan disiapkan secara fisik dan kebugaran untuk menghadapi musim baru,” ujar Bonucci.
“Saya tak mendapat hal itu, saya tak lagi berlatih bersama tim utama. Saya merasa terkuras oleh segalanya, dipermalukan, dan tak bisa melakukan sesuatu yang paling saya cintai.”
“(Tuntutan) ini bukan soal uang. Jika saya menang, saya akan mendonasikan untuk amal. Selain itu, saya ingin apa yang saya alami bisa menjadi masalah penting untuk Asosiasi Pemain Italia (AIC). Saya menjadi anggota dewan di sana.”
“Itu sebuah peran penting karena setiap tahun, para pemain yang tak memiliki pengaruh sebesar saya mengalami situasi semacam ini dan akhirnya berkompromi demi bisa terus bermain,” jelas Bonucci.
Hubungan dengan Massimiliano Allegri
Musim lalu, Bonucci kehilangan posisinya sebagai bek utama Juventus. Ia lalu mengungkit hubungannya dengan sang pelatih, termasuk ketika ia pergi ke AC Milan pada 2017, sebelum kembali lagi setahun kemudian.
“Setelah dua pekan tak menjadi bagian dari Juventus, sulit memikirkan periode lalu. Saya suka memikirkan Juventus yang dulu, yang menjadi juara, Juventus yang sesungguhnya, yang tak lagi terlihat dalam dua tahun terakhir,” Bonucci melanjutkan.
“Saya tak punya dendam dengan Juventus. Juventus adalah suporter, tim, eks rekan setim. Saya mengambil langkah ini karena ada orang-orang yang tidak mengizinkan saya pensiun di Juventus dengan cara yang terhormat dan bermartabat.”
“Ini kedua kalinya saya dipaksa meninggalkan Juventus, keduanya disebabkan sikap seorang individu, dan itu bukan saya. Apa yang bisa dilihat orang-orang adalah saya tak punya hubungan dengan pelatih seperti yang saya harapkan.”
“Itu bukan salah saya karena saya punya karakter dan saya sering mengambil sikap demi kebaikan tim dan rekan saya. Ini mengakibatkan saya tak bisa mengakhiri karier seperti yang saya inginkan,” ujar Bonucci.
Selama 12 musim membela Juventus, Bonucci telah tampil di 502 laga, mencetak 37 gol dan 10 asis. Ia memenangi delapan gelar Serie A, empat Coppa Italia, dan dua kali menjadi runner-up Liga Champions.