Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini tengah berkunjung ke Pulau Mapia, Kabupaten Supiori, Papua, untuk memberikan sejumlah bantuan. Saat memberikan sambutan, Risma mendapati salah satu warga yang memiliki katarak di matanya yang dikatakan cukup parah.
“Bisa kah dioperasi? Soalnya kalau terlambat, dua hari aja nggak bisa. Udah nggak papa ikut saya aja ya,” kata Risma di Pulau Mapia, Kabupaten Supiori, Papua, Selasa (12/9/2023).
Risma langsung mengajak warga bernama Markus itu ke KRI dr Wahidin Sudirohusodo bersama rombongan. Rencananya, Markus akan dilakukan operasi katarak di Kabupaten Biak Numfor.
Sontak, warga yang turut hadir di penyerahan bantuan tersebut memberikan tepuk tangan. Mereka mendukung ajakan tersebut.
“Ikut saja, ikut,” teriak salah satu warga.
Markus ternyata tinggal di Pulau Mapia bersama keluarganya. Lalu, kedua putrinya juga diperbolehkan ikut menemani Markus operasi katarak.
“Nanti ada yang menemani nggak papa, siapa? Bapak ini ada putranya putrinya? Nah temeni ya, nemenin ya sayang ya, di Biak bisa ya? Takutnya terlambat, soalnya ini udah mateng ini,” katanya.
Tak lama kemudian, Markus langsung meneteskan air mata. Dia langsung bergegas ke rumah untuk mempersiapkan diri bersama keluarganya berangkat ke Biak.
Diketahui, Risma beserta rombongan melakukan ekspedisi kebangsaan ke Biak karena merupakan salah satu pulau terluar. Warga di Kepulauan dengan jumlah penduduk sekitar 300-an ini mengaku masih kesulitan listrik dan air.
Kemensos menyambangi pulau ini dan memberikan sejumlah bantuan seperti solar home system (SHS) hingga Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) untuk mengubah air laut menjadi air siap minum.
Berikut bantuan yang diberikan dengan total Rp 1,76 miliar:
– 82 unit Solar Home System (SHS) dengan daya 100 watt . SHS merupakan sistem pembangkit listrik tenaga surya rumahan yang dapat memenuhi kebutuhan akan penerangan di rumah warga;
– PJUTS sebanyak 10 unit sudah terpasang untuk menerangi jalan umum. Sebanyak 9 unit di pasang di Pulau Brasi dan 1 unit di pasang di Pulau Pegun;
– Sea Water Reverse Osmosis (SWRO), dilengkapi dengan pembangunan rumah mesin dan solar cell. SWRO merupakan sistem yang mampu mengubah air laut menjadi air yang dapat dikonsumsi. SWRO dapat menjadi solusi kesulitan air bersih bagi masyarakat. Sebelumnya, masyarakat mengandalkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan sumur resapan yang airnya berwarna dan berbau;
– 100 ekor ayam petelur dan kandang batere ayam juga sudah disiapkan di Kepulauan Mapia, termasuk pakan, vitamin, dan vaksin ayam petelur;
– Peralatan pemberdayaan pertanian, sarana prasarana olahraga, dukungan alat kesehatan dan pendidikan, sembako, makanan anak, alat kebersihan diri, kompor biomassa.