Paul Pogba tersandung kasus doping. Mantan dokter tim nasional Italia Enrico Castellaci menduga ada kesalahan dalam penggunaan zat-zat tertentu.
Pogba saat ini tengah diskors karena tak lolos tes doping. Tes itu dilakukan usai kemenangan telak 3-0 yang dipetik Juventus di markas Udinese, Kamis (21/8/2023) lalu.
Dalam pertandingan itu, Pogba sejatinya tak turun bertanding dan hanya duduk di bangku cadangan. Namun gelandang 30 tahun itu terpilih secara acak untuk melakoni tes, yang ternyata hasilnya buruk.
Ia masih akan menjalani tes kedua. Jika hasilnya sama, Pogba terancam situasi yang lebih pelik dan berat.
Mantan kepala tim medis timnas Italia Enrico Castellaci mengungkap dugaan bahwa Pogba kurang hati-hati dalam memakai obat atau krim dan semacamnya. Ada kemungkinan ia terpapar nandrolone, yang cukup mudah ditemui termasuk dalam pengobatan anemia.
“Saya enggak tahu tipe zat apa yang ditemukan, biasanya sih nandrolone, yang bisa ditemukan di dalam pil-pil, suntikan-suntikan, atau krim. Kita perlu melihat apa yang diungkap dari counter-analysis, tapi sementara itu si pemain diskors,” ungkap Castellaci dilansir Football Italia.
“Testosteron tak bisa diresepkan buat Pogba. Kemungkinan dia terpapar secara tak sengaja. Biasanya bisa lewat krim-krim atau gel-gel yang secara keliru dianggap tak berbahaya.”
“Akan jadi masalah besar kalau dia mendapatkan saran untuk memakai itu. Kalau dia secara sengaja menerima zat ini, maka hukumannya bisa digandakan,” imbuhnya.
Secara umum, hukuman untuk kasus doping adalah skors dua tahun. Namun bisa menjadi dua kali lipat jika atlet diketahui secara sengaja mengonsumsi zat untuk menaikkan performanya.