Saya bertemu dengan Bu Mega, dengan Mas Ganjar, tapi tidak ada perjanjian apa-apa. Saya belum mengikatkan diri,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto juga membenarkan adanya pertemuan eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan Megawati Soekarnoputri beberapa hari lalu. Hasto menyebut pertemuan itu membahas perjuangan Bung Karno.
“Saya mendampingi Ibu, tapi beberapa kan saya mengambilkan buku, dan kemudian ada beberapa yang saya ikut, dan ada beberapa yang saya tidak ikut. Tetapi, secara garis besar, itu membahas tentang bagaimana benang merah perjuangan Bung Karno, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional, karena Pak Ridwan Kamil juga menjadi bagian dari arsitek yang ikut bersama-sama menginisiasi pembangunan Bung Karno di Aljazair bersama Dolorosa,” kata Hasto kepada wartawan di bilangan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).
Di hadapan wartawan, setelah dikabarkan bertemu dengan Megawati, Ridwan Kamil sempat menyebut bakal ada breaking news pekan depan. Jawaban itu untuk merespons pertanyaan terkait kabar bahwa ia dipertimbangkan secara kuat untuk menjadi cawapres.
“Kami mohon doa. Takdir kami belum tahu ke mana, kami tidak tahu. Tapi, insyaallah, Allah memberikan yang terbaik. Tapi, kalau minggu depan ada breaking news, ya mohon dimaklumi,” ucap Ridwan Kamil dalam sertijab dengan Penjabat Gubernur Jabar di Gedung Sate, Bandung,Rabu (6/9/2023).
Dari kalangan elite PDI Perjuangan mengatakan, saat ini bursa bakal cawapres Ganjar telah mengerucut ke dua nama itu: Mahfud Md dan Ridwan Kamil. Namun, jika gugatan batas minimum usia cawapres dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi, nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga akan sangat dipertimbangkan.
Adapun Sandiaga Uno, yang diusulkan oleh PPP, dianggap kurang mampu mendongkrak suara Ganjar. Di sisi lain, ada keyakinan di level pimpinan partai bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang baru pindah dari Partai Gerindra ke PPP tersebut kurang bisa ‘dipegang’ dan dikhawatirkan berkhianat di kemudian hari.
Menurut sumber yang merupakan pejabat teras PDI Perjuangan tersebut, RK kuat dipertimbangkan karena dapat memperkuat suara Ganjar di Jawa Barat. Sementara itu, statusnya sebagai kader Partai Golkar dipandang tidak menjadi persoalan. Adapun Mahfud dianggap dapat mengisi keterwakilan kaum nahdliyin dan masyarakat di Jawa Timur. Dua faktor tersebut dianggap penting karena PDI Perjuangan ingin memfokuskan pertarungan di Pulau Jawa.
Sumber internal PDI Perjuangan juga membantah bahwa pada 2019 Megawati menjadi sosok kunci yang menolak Mahfud Md sebagai pasangan Joko Widodo. Penolakan kuat justru datang dari partai koalisi saat itu, yaitu Partai Golkar dan PKB. Keberadaan dua partai itu di kubu yang berbeda saat ini dianggap akan memuluskan langkah Mahfud untuk dipilih.
Sementara itu, ditemui secara terpisah, Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga Binsar Pahalatua Sitorus mengatakan partainya optimistis dapat mengantarkan Ganjar menuju kemenangan. Hal itu karena selama ini koalisinya solid dan mesin partai dapat berjalan dengan baik. Elektabilitas Ganjar ia klaim akan mengalami tren kenaikan setelah sempat turun pada awal hingga pertengahan tahun.
Terkait pemilihan cawapres, menurut Eriko, memang belum mengerucut pada nama tertentu. Namun nama-nama yang dipertimbangkan tidak banyak berubah dari yang pernah disebutkan oleh Puan Maharani. Selama ini nama-nama yang dipertimbangkan adalah Sandiaga Uno, Mahfud Md, Ridwan Kamil, Andika Perkasa, bahkan sempat muncul nama AHY. Sementara ini, di kalangan internal koalisi, baru PPP yang mengusulkan nama secara resmi, yaitu Sandiaga Uno.
Nama-nama itu, menurut Eriko, akan terus didiskusikan dengan Ganjar dan para ketua umum koalisi. Pihaknya menjamin tidak akan ada keputusan sepihak. Semua partai akan diajak bermusyawarah memutuskan pendamping Ganjar.