Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat bulan ini, tetapi diperkirakan tidak akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di tengah ketegangan yang terjadi selama berbulan-bulan.
Rencana kunjungan tersebut akan menjadi kunjungan pertama Netanyahu ke sekutu lama Israel, Amerika Serikat, sejak terpilih kembali pada akhir tahun lalu.
Senin (11/9/2023), Netanyahu dijadwalkan mendarat di San Francisco, Amerika Serikat pada 18 September untuk menghadiri pertemuan di Silicon Valley. Setelah itu dia akan berangkat ke New York untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB, menurut sebuah pernyataan dari kantornya.
Dalam pernyataan tersebut, juru bicara Netanyahu mengatakan bahwa pemimpin negeri Yahudi itu tidak ada rencana untuk bertemu dengan para pejabat AS selama perjalanan tersebut, sebuah hal yang tidak biasa bagi para pemimpin Israel yang berkunjung.
Biden sebelumnya telah mengkritik perombakan peradilan yang dilakukan oleh pemerintahan sayap kanan Netanyahu, yang oleh para kritikus digambarkan sebagai ancaman terhadap demokrasi di Israel.
Presiden AS tersebut baru-baru ini menjamu Presiden Israel Isaac Herzog, yang sebagian besar memegang peran seremonial.
Namun, Netanyahu belum pernah diundang ke Gedung Putih sejak kembali berkuasa pada bulan Desember lalu. Biden bahkan menyebut pemerintahan Netanyahu saat ini sebagai “salah satu pemerintahan paling ekstremis” dalam sejarah Israel.
Sebelumnya pada bulan Juli lalu, Gedung Putih mengatakan Biden dan Netanyahu akan “bertemu di Amerika Serikat akhir tahun ini”, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.