Cristiano Ronaldo bicara soal rivalitasnya dengan Lionel Messi, menyebut mereka sudah mengukir sejarah bareng. CR7 juga membahas kiprahnya di Arab Saudi.
Beberapa tahun sebelum ini, Ronaldo dan Messi rutin bersaing manakala ada perebutan predikat individu untuk pemain terbaik seperti Ballon d’Or.
Seiring dengan bertambahnya usia, plus fakta bahwa Ronaldo dan Messi tahun ini juga tidak lagi merumput di klub Eropa, pembahasan mulai bergeser ke para pesepakbola generasi selanjutnya.
Ronaldo dan Messi, 2 GOAT yang saling hormat
Namun, tidak bisa dimungkiri bahwa Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi tetap sangat layak masuk jajaran Greatest of All Time (GOAT). Bahkan tidak perlu pula saling benci di antara penggemar mereka berdua.
“Mereka yang suka Cristiano Ronaldo tidak perlu membenci Messi dan begitu pula sebaliknya,” kata Ronaldo seperti dilansir Eurosport.
Megabintang 38 tahun asal Portugal itu, yang saat ini sedang menjalani aktivitas bersama timnas di jeda internasional, menegaskan dirinya dan Messi punya rasa saling menghormati sebagai sesama pesepakbola jempolan. Bersama-sama, kata Ronaldo, mereka berdua juga sudah mengukir sejarah di dalam dunia sepakbola.
“Kami sudah berkiprah dengan baik, kami sudah mengubah sejarah sepakbola. Kami saling menghormati di seluruh dunia, itulah yang terpenting,” ucapnya.
“Ia mengikuti jalannya dan aku pun punya jalanku sendiri, terlepas bahwa kami main di luar Eropa. Dari yang aku lihat, ia sudah tampil bagus dan aku pun demikian. Pencapaian yang kami wariskan terus berjalan, tapi aku tidak melihat rivalitas kami seperti itu.”
“Kami sedemikian sering berbagi panggung, sekitar 15 tahun. Aku tidak bilang kami berteman, aku tidak pernah makan malam bersamanya, tapi kami kolega profesional dan saling menghormati,” tutur Ronaldo soal Messi.
Cristiano Ronaldo, pionir liga Arab
Selain bicara soal Lionel Messi, Ronaldo juga membahas perihal kiprahnya di Liga Arab Saudi. Sedari Januri, CR7 bergabung dengan Al Nassr.
Tidak sedikit yang merasa aneh dengan kepindahan Cristiano Ronaldo pada saat itu. Ronaldo sendiri merasa dirinya ketika itu dianggap gila.
Namun, apa yang terjadi pada musim panas ini, ketika para pesepakbola kondang berdatangan ke klub-klub Arab Saudi, membuktikan bahwa Ronaldo bukanlah orang gila melainkan pionir.
“Aku sudah tahu ini akan terjadi. Aku sudah bilang begitu enam bulan dan semua orang berpikir aku gila,” ucapnya.
“Tapi, pada akhirnya, yang mereka bilang gila ternyata tidak segila itu. Dan ternyata wajar-wajar saja bermain di liga Arab Saudi. Buatku, adalah sebuah kebanggaan bisa mengubah kultur sebuah negara dalam aspek sepakbola dan kemudian kedatangan sejumlah bintang hebat ke Arab Saudi.”
“Aku adalah pionirnya dan aku bangga akan hal itu. Yang paling aku inginkan adalah (liga Arab Saudi) senantiasa berevolusi sehingga bisa terus lebih mumpuni,” sebut Ronaldo.