Elite PKB Syaiful Huda menjanjikan BBM gratis jika partainya dan ketua umum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi pemenang di 2024. PAN lantas bertanya bagaimana caranya, sebab belum ada penjelasan secara akademis.
“PAN bertanya bagaimana caranya ? Soalnya belum dijelaskan secara lebih akademis,” kata Waketum PAN Viva Yoga kepada wartawan, Selasa (4/9/2023).
Viva menyebut janji politik itu harus direalisasikan jika benar terpilih menjadi pemenang di 2024. “Janji politik harus menjadi pertanggungjawaban politik yang harus direalisasikan jika paslon kita menang di pilpres 2024,” ucapnya.
Secara umu, Viva menyebut partainya setuju subsidi BBM kepada rakyat diperbesar asalkan tepat guna dan tidak menyimpang. Dia mengatakan tidak hanya terhadap BBM saja, tapi juga di sektor lain seperti kesehatan dan pendidikan.
“Intinya PAN setuju jika subsidi kepada rakyat diperbesar secara efektif dan tepat guna. Bukan hanya BBM, tetapi juga bibit, pupuk, kesehatan, dan pendidikan. Tetapi harus tepat guna, tepat waktu, dan tepat sasaran. Tidak melenceng atau menyimpang,” ujarnya.
Meski begitu, dia berpendapat penerimaan negara juga harus lebih besar. Jika subsidi hanya mengandalkan utang, justru hal itu akan menjadi beban negara.
“Makanya penerimaan negara harus lebih besar lagi, baik dari sumber pajak, non pajak, PNBP, dan sebagainya. Tidak dengan membiayai subsidi dari utang luar negeri. Karena akan membebani negara,” ucapnya.
Video soal janji yang dilontarkan Syaiful Huda beredar di media sosial Twitter yang kini berubah jadi ‘X’. Dengan kemeja putih dan berpeci, Huda berteriak menyampaikan kebijakan apabila Cak Imin menang di 2024.
“Kalau Gus Muhaimin dan PKB menang, semua yang punya sepeda motor, BBM yang kita subsidi, gratis, tanpa biaya. Gus Muhaimin memberikan program, siapa pun yang hamil yang ada di bumi Indonesia ini, akan diberikan tunjangan selama hamil,” ujar Huda dalam video itu.
Syaiful Huda kemudian memberikan penjelasan terkait janji BBM itu. Huda menyebut subsidi BBM masih mengalami kebocoran ke korporasi. Dia berharap dapat menutup kebocoran itu agar secara khusus dapat diperuntukkan pada masyarakat pemilik sepeda motor.
“Kita sudah melakukan kajian kalau semua di-segmented-kan misal semua pemilik motor akan mendapat subsidi lebih besar dan akhirnya harganya lebih murah, ketimbang, selama ini kan subsidi BBM kita yang mestinya untuk yang tidak mampu, pemilik sepeda motor, itu kan dinikmati oleh korporasi,” kata Huda.
“Kita bayangkan kebocoran ini bisa kita tutup dengan cara ditambahkan segmented untuk, misalnya, para pemilik sepeda motor dan angkutan umum,” lanjutnya.