Dilanda Kekeringan, Warga di Lebak Serbu Truk Tangki Bantuan Air Bersih

Musim kemarau menyebabkan krisis air bersih terjadi di Kabupaten Lebak, Banten. Warga pun menyerbu truk tangki air bersih dari Pemerintah Kabupaten Lebak.

Di Desa Cibuah, Warunggunung, Selasa (5/9/2023), warga desa terlihat menghampiri truk tangki air saat mobilnya sampai. Warga membawa jeriken, galon, atau ember untuk menampung air.

Wadah penampung air itu dikumpulkan di dekat truk tangki. Mereka menunggu distribusi air karena sumur di rumahnya sudah tidak mengeluarkan air.

Tidak jauh dari lokasi distribusi air, terdapat lahan pertanian warga. Di sana terdapat sumur untuk irigasi sawah. Air di sumur ini juga sudah menyusut bahkan berwarna keruh.

Warga bernama Apendi mengatakan kekeringan terjadi selama 3 bulan. Selama itu pula sumur di depan rumahnya sudah tidak mengeluarkan air.

“Sudah 3 bulan (kekeringan), bulan-bulan kemarin masih ada air walaupun cuma dapat dua ember tapi sekarang sudah tidak ada,” ujar Apendi.

Apendi mengatakan warga punya alternatif lain mendapatkan air namun harus mengantre dari pukul 03.00 WIB dini hari. Mereka mengantre mengambil air di sumur atau irigasi pertanian.

“Di sumur sawah, harus ngantre dari jam 3 subuh kalau sudah jam 7 sudah habis sisa lumpur aja,” tuturnya.

“Ada lagi sumur di jalan sepur (jalur bekas rel kereta api) tapi banyak rumput dan alang-alang. Kalau ambil dari sana khawatir ada ular,” sambungnya.

Musim kemarau tahun ini, menurut Apendi, menjadi yang paling parah dari tahun-tahun sebelumnya. Dia mengatakan sumber air di wilayahnya sudah mengering.

“Iya ini kekeringan paling parah. Biasanya masih ada barang dua ember mah sekarang udah benar-benar kering,” jelasnya.

“Alhamdulillah tadi dapat bantuan air bersih. Sangat membantu kami yang sudah tidak punya air,” sambungnya.

Warga lain bernama Amnah juga mengaku terdampak kekeringan. Mesin pompa air di rumahnya hanya mengeluarkan air sedikit.

“Sudah 4 bulan (kekeringan), di rumah pake jet pump tapi harus nunggu lama baru ada air, 2 jam nunggu baru nyalain lagi dan itu tidak mencukupi airnya,” kata Amnah.

Amnah bercerita dirinya bahkan harus membeli air isi ulang untuk memenuhi kebutuhan air. Dia membeli satu kali air isi ulang galon.

Menurut Amnah, distribusi air ini sangat membantu warga. Warga kini memiliki simpanan air bersih.

“Alhamdulillah sangat membantu buat nyuci-nyuci, mandi, masak,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *